Strategi Pembangunan Ekonomi Italia Dalam Menyikapi Pertumbuhan Ekonominya Yang Melemah



Suramnya kinerja pertumbuhan ekonomi  Italia yang terjadi selama dua dekade terakhir ini.  Hal ini disebabkan karena tersendatnya perekonomian Italia. Terdapat 7 fakta yang menjadi kesimpulan tersendatnya ekonomi Italia tidak disebabkan oleh Euro yaitu :
           1. Italia hampir tidak berkembang selama dua dekade terakhir

  1. Tanggung jawab Euro dalam kinerja buruk ini sulit untuk didamaikan dengan kelangkaan model ekonomi di mana faktor moneter menentukan stagnasi jangka panjang,
  2. Pola waktu perlambatan pertumbuhan Italia tidak sesuai dengan tanggung jawab untuk Euro
  3. Perbaikan pengangguran, di Italia tapi juga di negara-negara kawasan euro lainnya, pada tahun-tahun pertama mata uang tunggal juga tidak sesuai dengan tanggung jawab Euro
  4. Pengalaman Italia lebih buruk daripada negara-negara kawasan euro lainnya, khususnya Spanyol, yang termasuk, seperti Italia, ke pinggiran euro, sehingga menumpahkan keraguan lebih lanjut mengenai Euro sebagai penyebab stagnasi
  5. Catatan Italia dalam mengelola nilai tukar secara historis cukup buruk dan hilangnya kemampuan untuk mendevaluasi mata uang lebih bermanfaat daripada biaya.
  6. Ada sejumlah alasan struktural yang bisa menjelaskan kinerja pertumbuhan jangka panjang miskin Italia, tanpa perlu mencari tanggung jawab di Euro.

Pertumbuhan ekonomi Italia hampir tidak berkembang selama dua puluh tahun terakhir. Tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan per kepala di Italia sejak diadopsi Euro (1999-2016) belum menghasilkan  nol. Pertumbuhan rata-rata per tahun per kepala tahun 1999-2016 di Italia 0.00%, Spanyol 1,08, Prancis 0,84 dan Jerman 1,25 persen. Kinerja Italia relatif lebih rendah terhadap tiga negara lainnya merupakan fakta yang jelas.  Tiga negara lain yang mengadopsi Euro pada saat yang sama seperti Italia tumbuh rata-rata sekitar 1 persen setiap tahun sejak diperkenalkannya Euro, sementara ekonomi Italia mengalami stagnasi.
Di bidang Perekonomian, Italia merupakan negara dengan Ekonomi terbesar ke-12 di dunia atau terbesar ke-4 di Benua Eropa. Pendapatan Domestik Bruto Italia berdasarkan Paritas Daya Beli adalah sebesar US$2,23 trliun dengan Pendapatan Perkapita sebesar US$36.800,-.  
Di Hubungan luar negari, Italia adalah salah satu negara pendiri Komunitas Eropa yang saat ini menjadi Uni Eropa (European Union atau EU). Selain sebagai anggota Uni-Eropa, Italia juga merupakan negara anggota PBB dan lembaga-lembaga di bawah PBB, negara anggota NATO, OECD, G-7, G-8 dan G-20. 

 A. Macam-macam Strategi Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita, memperhintungkan adanya perkembangan penduduk di sertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu Negara dan pemerataan bagi penduduk suatu Negara.

Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari  suatu negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Strategi pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas faktor-faktor (variabel) yang akan dijadikan faktor/variabel utama yang menjadi penentu jalannya proses pertumbuhan (Suroso,1993).

Macam-macam Strategi Pembangunan adalah:

1. Strategi Pertumbuhan

2. Strategi Pembangunan Dengan Pemerataan

3. Strategi Ketergantungan

4. Strategi yang berwawasan ruang

5. Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok.



1. Strategi Pertumbuhan. Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah (trickle – down – effect ) pendistribusian kembali. Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan syarat terciptanya pertumbuhan ekonomi. Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.

2. Strategi pembangunan dengan pemerataan. Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.

3. Strategi ketergantungan. Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan.

Inti dari konsep strategi ketergantungan adalah :

• Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak / negara lainnya

• Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “Teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan, namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri (Self Development).

4. Strategi yang berwawasan ruang. Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab – sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya / maju.Menurut Myrdall dan Hirschma,  kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan / pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.

5. Strategi Pendekatan kebutuhan pokok. Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan sejenisnya.



B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi Pertumbuhan Ekonomi
Dalam melakukan pembangunan suatu negara atau bangsa diperlukan strategi yang bagus untuk mencapai hasil yang memuaskan. Di dalam strategi, ada faktor – faktor yang mempengaruhinya yaitu :
  1. Sumber Daya Alam ( SDA ), adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi, jika SDA mencukupi dan dimanfaatkan sebaik-baiknya, pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara akan .
  2. Sumber Daya Manusia ( SDM ), merupakan salah satu faktor berikutnya yang sangat penting untuk pembangunan ekonomi, jika semakin baik SDM, maka akan semakin cepat jalannya suatu pembangunan.
  3. Tenaga Ahli, disini tenaga ahli bisa di samakan dengan SDM, tetapi tenaga ahli adalah SDM yang dilatih dan di didik sehingga lebih mempunyai skill dan keterampilan.
  4. Teknologi, merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pembangunan, karena penggunaan teknologi yang semakin canggih akan mempercepat pertumbuhan dan pembangunan suatu bangsa atau negara.



C. Strategi Pembangunan Ekonomi Di Italia

Italia memainkan peran penting dalam militer, kebudayaan, dan bidang diplomasi Eropa, dan dunia. Pengaruh politik, sosial, dan ekonomi negara ini di Eropa menjadikannya sebagai salah satu kekuatan utama di kawasan. Italia negara dengan tingkat pendidikan tertinggi dan peringkat 24 negara termaju di dunia dan termasuk dalam 10 besar negara dengan Indeks Kualitas Hidup terbaik di dunia pada tahun 2005. Pada tahun 2010, sebagai ekonomi terbesar ke-8 di dunia, Italia adalah negara dengan standar kehidupan yang sangat tinggi, Indeks Pembangunan Manusia-nya mencapai 0,854.

Strategi Pembangunan Ekonomi Italia untuk menghasilkan pertumbuhan inklusif di Italia  sebagai berikut :

1. Meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan investasi

Italia terus menderita dari pertumbuhan produktivitas yang rendah, menghambat upah dan keuntungan ekonomi. Sebagai contoh, banyak perusahaan Italia tetap memiliki keluarga, dan berjuang untuk berintegrasi ke dalam rantai nilai global, serta mengadopsi praktik dan teknologi manajemen modern; tantangan yang dihadapi sektor perbankan Italia telah berkontribusi pada penurunan investasi yang signifikan dan pemulihannya yang lemah. Investasi saat ini masih 30% di bawah puncak pra-krisisnya.

Italia akan berfokus pada reformasi administrasi publik. Rencana Industri 4.0 adalah untuk mendorong inovasi. Perbaikan hukum. Upaya reformasi perlu berjalan seiring dengan kelanjutan kebijakan fiskal yang berhati-hati. Utang publik telah stabil tetapi tetap tinggi. Mengurangi  utang publik masih merupakan prioritas untuk keuangan publik Italia. Pengeluaran publik dapat lebih baik difokuskan pada program infrastruktur yang efektif untuk mendukung pertumbuhan. Dan pemerintah terus memerangi penggelapan pajak, yang merupakan kelemahan sistem fiskal Italia.

2. Mengembalikan sistem kesehatan perbankan

Italia juga perlu terus menghadapi tantangan yang dihadapi sektor perbankannya. Sementara rasio modal bank Italia melebihi standar peraturan, pengembalian aset yang buruk dan banyak stok kredit macet bertahan. Italia perlu menarik dana publik untuk merekapitalisasi bank-bank yang tertekan, itu harus memanfaatkan sepenuhnya ketentuan peraturan UE dan mengkompensasi pemegang obligasi ritel untuk setiap kerugian yang akan mereka keluarkan.

3. Mempertahankan pertumbuhan pekerjaan dan meningkatkan keterampilan

Upaya lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan keterampilan pemuda Italia dan orang dewasa, jika ingin meningkatkan produktivitasnya.

4. Memerangi kemiskinan dan ketidaksetaraan

Krisis ekonomi telah berdampak buruk pada kesejahteraan banyak keluarga dengan anak-anak dan orang muda.  Kemiskinan di kalangan anak muda Italia juga tinggi, sekitar 10% orang berusia 18 tahun hingga 34 tahun. Angka-angka ini bertindak sebagai pengingat tantangan yang dihadapi Italia dalam melindungi anak-anak dan orang muda dari risiko kemiskinan. Untuk mengatasinya, Italia akan mengembangkan program anti kemiskinan nasional. Pemerintah mengeluarkan penumuman program nasional baru, Reddito di Inclusione. Implementasinya secara penuh akan menjadi salah satu langkah penting menuju pemecahan siklus peningkatan ketidaksetaraan dan kemiskinan.



D. Perencanaan Pembangunan Ekonomi di Italia



Perencanaan pembangunan adalah upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif, atau sebagai peran arahan bagi proses pembangunan untuk berjalan menuju tujuan yang ingin dicapai sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembangunan. Ciri-ciri perencanaan pembangunan adalah :
1.     Berisi upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi.
  1. Meningkatnya pendapatan perkapita.
  2. Merubah struktur ekonomi.
  3. Meningkatnya kesempatan kerja bagi masyarakat.
  4. Pemerataan pembangunan
Apapun definisi perencanaan pembangunan, manfaat Perencanaan menurut Bintoro Tjikroamijojo adalah :
1.    Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
2.    Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan risiko-risiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidak pastian dapat dibatasi seminim mungkin.
3.    Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
4.    Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
5.    Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
6.    Penggunaan dan aloksi sumber-sumber pembangunan yang terbatas akan lebih efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output/hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.
7.    Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus dapat ditingkatkan.
8.    Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.

Fungsi atau manfaat perencanaan yaitu, sebagai penuntun arah, minimalisasi ketidakpastian, minimalisasi inefisiensi sumber daya, dan penetapan standar dalam pengawasan kualitas. Pada umumnya perencanaan pembangunan harus memiliki, mengetahui dan memperhitungkan beberapa unsur pokok, yaitu (Friedmann, 1987):
  1. Tujuan akhir yang dikehendaki;
  2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya;
  3. Jangka waktu untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut;
  4. Masalah-masalah yang dihadapi;
  5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya;
  6. Kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk melakukannya;
  7. Orang, organisasi atau badan pelaksananya;
  8. Mekanisme pemantauan dan evaluasi. 
Unsur-unsur perencanaan pembangunan, meliputi:
  1. Kebijaksanaan dasar atau strategi dasar yang juga disebut sebagai tujuan, arah, sasaran dan prioritas pembangunan;
  2. Kerangka rencana makro yang dihubungkan dengan berbagai variabel pembangunan;
  3. Perkiraan sumber-sumber pembangunan;
  4. Konsistensi uraian tentang kebijaksanaan;
  5. Program investasi;
  6. Administrasi pembangunan.
Perencanaan pembangunan cenderung untuk dianggap bukan hanya sebagai kegiatan terbatas saja, tetapi sebagai bagian dari suatu proses pembangunan yang kompleks, melibatkan beberapa kegiatan berikut:
  1. Identifikasi tujuan umum dan kenyataan yang ada.
  2. Formulasi strategi pembangunan yang luas guna mengatasi kenyataan yang ada.
  3. Penterjemahan strategi yang ada ke dalam bentuk rencana dan proyek.
  4. Implementasi program dan proyek.
  5. Pemantauan terhadap implementasi dan hambatan yang timbul untuk pencapaian tujuan serta kenyataan.
Dilihat dari jangka waktunya, perencanaan pembangunan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
a)      Perencanaan Jangka Panjang (Sekitar 10-25 tahun)
b)      Perencanaan Jangka Menengah (Sekitar 4-6 tahun)
c)      Perencanaan Jangka Pendek (Sekitar 1 tahun) 

Tujuan utama pemerintah Italia setelah Perang Dunia II adalah rekonstruksi ekonomi; stabilisasi mata uang; dan investasi jangka panjang berskala besar yang ditujukan untuk memperbaiki ketidakseimbangan ekonomi Italia dan, khususnya, ketidakseimbangan antara Italia utara dan selatan.
Fase pertama dan kedua dari kebijakan ini diselesaikan pada tahun 1949. Kemudian pemerintah, yang didukung oleh kelompok-kelompok keuangan dan industri domestik dan oleh bantuan asing, terutama dari Amerika Serikat, memulai fase ketiga dan paling penting, yang paling dikenal sebagai Rencana Vanoni (setelah mantan menteri keuangan Ezio Vanoni). Penting dalam upaya pengembangan ini adalah Cassa per il Mezzogiorno, sebuah badan pemerintah yang dibentuk untuk mengembangkan Italia selatan dan menarik investasi swasta ke wilayah tersebut. Antara 1951 dan 1978, belanja pemerintah untuk infrastruktur di selatan adalah $ 11,5 miliar; tambahan pinjaman berbiaya rendah berjumlah $ 13 miliar, dan hibah langsung berjumlah $ 3,2 miliar.  
Bersamaan dengan itu, kontrol langsung pemerintah terhadap ekonomi meningkat melalui lembaga pemerintah seperti ENI, yang kegiatannya berkembang pesat di era pascaperang. Nasionalisasi industri listrik, untuk meletakkan basis industri untuk ekonomi yang lebih terencana, dan pembentukan Badan Perencanaan Ekonomi Nasional adalah indikasi lebih lanjut dari pentingnya melekat pada konsep dari ekonomi Italia yang direncanakan. 
Italia terperosok dalam resesi pada awal 1980-an, kebijakan ekonomi diarahkan untuk mengurangi defisit sektor publik, pengetatan kontrol kredit, dan mempertahankan nilai tukar yang stabil. Masa pemulihan dimulai pada tahun 1983, yang mengarah ke output yang diperluas dan inflasi yang lebih rendah. Tujuan kebijakan ekonomi pada tahun 1987 termasuk pengurangan defisit sektor publik dan pengangguran. Selanjutnya, perbaikan di sektor eksternal (terutama karena jatuhnya harga minyak dan depresiasi dolar) menyebabkan liberalisasi pasar valuta asing pada Mei 1987. 
Prioritas awal 1990-an adalah pemotongan belanja pemerintah, melawan penggelapan pajak untuk mengurangi utang publik, dan penjualan perusahaan milik negara. Pada akhir dasawarsa, hasil dari kebijakan ini beragam. Liberalisasi memberikan dorongan untuk investasi asing yang lebih besar, sementara dana yang dihasilkan dari privatisasi meringankan utang publik. Italia lolos ke putaran pertama European Monetary Union (EMU) dan memasuki zona euro pada tahun 1999. Penghindaran pajak tetap menjadi masalah; ekonomi bawah tanah masih diperkirakan hampir 25% dari PDB resmi. 




Peta Perekonomian Italia


A.   Keadaan Geografis Italia

Italia terletak di Eropa Selatan, dan terdiri dari Semenanjung Italia yang berbentuk sepatu bot, dan sejumlah pulau termasuk dua yang terbesar, Sisilia, dan Sardinia. Italia terletak antara 35°LU, dan 47°LU, dan 6°BT, dan 19°BT.  Berikut adalah Peta topografi Italia:


Luas keseluruhan negara Italia adalah 301.230 km², 294.020 km² di antaranya adalah daratan, dan 7.210 km² sisanya adalah perairan. Termasuk pulau-pulaunya, Italia memiliki total garis pantai, dan perbatasan sepanjang 7.600 km; yaitu di Laut Adriatik, Laut Ionia, Laut Tirenia (740 km), dan perbatasan dengan Perancis (488 km), Austria (430 km), Slovenia (232 km), dan Swiss (740 km); serta San Marino (39 km), dan Vatikan (3,2 km), kedua-duanya merupakan enklave.
                             Mont Blanc adalah titik tertinggi di Italia dan Uni Eropa.

Pegunungan Apen membentuk tulang punggung semenanjung, dan Alpen membentuk perbatasan di utara, di mana titik tertinggi Italia terletak di Mont Blanc (4.810 m). Sungai Po, yakni sungai terpanjang di Italia (652 km), mengalir dari Alpen di perbatasan barat dengan Perancis, dan melintasi Lembah Po menuju Laut Adriatik.

Meskipun negara ini meliputi Semenanjung Italia, dan sebagian besar cekungan Alpen selatan, beberapa wilayah Italia melampaui cekungan Alpen, dan beberapa pulau terletak di luar paparan benua Eurasia. sementara Val di Lei termasuk dalam paparan benua Afrika.

1. Iklim Italia
Iklim di Italia sangat beraneka ragam, ini dipengaruhi oleh bentuk semenanjung yang besar, dan membujur, dan sebagian besarnya bergunung-gunung. Di sebagian besar pedalaman utara, dan tengah, iklim merentang dari subtropis basah sampai kontinental basah, dan iklim lautan. Secara khusus, iklim di wilayah geografis Lembah Po adalah kontinental, dengan musim dingin yang keras, dan musim panas yang terik. Wilayah pesisir Liguria, Toskana, dan sebagian besar Italia Selatan pada umumnya memenuhi stereotip iklim mediterania (klasifikasi iklim Köppen Csa). Kondisi di wilayah pesisir semenanjung bisa sangat berbeda dibandingkan daratan tinggi, dan lembah di pedalaman, khususnya pada musim dingin ketika daratan tinggi cenderung lebih dingin, lembap, dan seringkali bersalju.

2. Sungai, Danau, dan Perairan Pesisir Italia
Garis pantai yang panjang dari semenanjung Italia disapu oleh beberapa lengan Laut Mediterania, yakni Laut Adriatik dan Laut Ionia di timur serta Laut Tyrrhenian dan Laut Liguria di barat. Sungai Po adalah sungai terpanjang dan terpenting di Italia. Panjangnya sekitar 652 kilometer. Sungai Po bermula di Pegunungan Alpen barat di wilayah Piedmont, melintasi dataran utara ke timur, dan bermuara di Laut Adriatik. Sungai Arno di Italia tengah mengalir ke barat melalui kota Florence sebelum mengosongkan diri ke Laut Liguria. Sungai Tiber mengalir di arah barat daya melalui Roma dan bermuara di Laut Tyrrhenian. Italia Utara memiliki danau spektakuler yang indah seperti Maggiore, Como, dan Garda. Daerah resor ini adalah tujuan wisata populer.

3. Keadaan Alam Italia
a. Lingkungan
Setelah pertumbuhan industrinya yang cepat, Italia cukup lama berhadapan dengan masalah-masalah lingkungan. Setelah beberapa perbaikan, kini Italia menempati peringkat ke-84 di dunia untuk kelestarian ekologinya. Taman nasional meliputi kira-kira lima persen wilayah negara ini. Dalam dasawarsa terakhir, Italia telah menjadi salah satu produsen energi terbarukan terkemuka dunia. Meskipun demikian, pencemaran udara masih menjadi masalah yang buruk, khususnya di wilayah utara yang lebih terindustrialisasi, mencapai peringkat ke-10 dunia dalam hal emisi karbondioksida industri pada dasawarsa 1990-an.
Penggundulan hutan, pembangunan gedung ilegal, dan kebijakan pengelolaan lahan yang buruk telah menyebabkan erosi yang signifikan di seluruh kawasan pegunungan di Italia, dan memicu bencana-bencana ekologis besar seperti banjir Waduk Vayon tahun 1963 dan tanah longsor Messina tahun 2009.
a.    Sumber Daya Alam
Sumber daya alam unggulan di Italia yang dapat dieksploitasi meliputi asbes, barit, fluorospar, merkuri, seng, feldspar, pirit serta belerang. Sumber daya bahan bakar yang potensial di Italia adalah batubara, gas alam dan cadangan minyak mentah. Berbagai sumber daya lainnya juga dapat ditemukan seperti potas, marmer, batu apung, ikan dan lahan garapan.

Tanah Lembah Po yang kaya membentuk wilayah pertanian negara yang paling penting.Laut di sekitar semenanjung Italia memiliki berbagai ikan yang melimpah.Tapi Italia memiliki sumber daya alam yang terbatas. 


 B. Mata Pencaharian Italia

         

Italia merupakan negara dengan perekonomian terbesar ke-8 di dunia, salah satu negara paling terindustrialisasi, dan menjadi pemimpin dunia dalam bidang ekspor impor. Negara ini dikenal akan industri kreatif dan inovatif. Selain itu, Italia juga terkenal akan sektor pertaniannya. Bahkan Italia menjadi negara produsen wine terbesar di dunia. Negara ini juga mempengaruhi industri kendaraan berkualitas tinggi, mesin, makanan, design, dan fesyen. Perusahaan asal Italia yang terkenal di dunia adalah Fiat Chrysler Automobiles, Ducati, Piaggio, Pirelli, Benelli, Armani, Versace, Dolce & Gabbana, Gucci, Diesel, Prada, Perfetti Van Melle, UniCredit, Ferrari, Maserati, dan Lamborghini.

Berikut adalah sumber pendapatan utama negara Italia :

1. Produk Mewah
     
    
Italia dikenal karena memiliki beberapa perusahaan dengan target penjualan hanya kepada orang-orang tertentu. Contohnya adalah pakaian mewah, perhiasan, dan kendaraan mewah. Produk tersebut biasanya tidak diproduksi secara massal dan sebagian besar menggunakan keterampilan tangan manusia.

2. Industri Kreatif

Italia memiliki sejumlah kecil perusahaan multinasional global dibandingkan ekonomi-ekonomi lain yang seukuran, tetapi terdapat sejumlah besar Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang terhimpun di beberapa distrik industri, dan menjadi tulang punggung industri Italia. Kebanyakan dari UKM tersebut bergerak di bidang industri kreatif seperti pakaian, produk dari kulit, sepatu, furnitur, tekstil, peralatan mesin, suku cadang, perabotan rumah tangga, dan perhiasan. Banyak dari produk industri tersebut yang di ekspor ke luar negeri. Negara Italia menjadi eksportir terbesar ke-7 di dunia pada tahun 2009. Pertalian dagang terdekat Italia adalah dengan negara-negara lain di Uni Eropa, yang menyumbangkan kira-kira 59% keseluruhan perdagangannya. Mitra-mitra dagang Uni Eropa terbesar, dalam hal proporsi pasar, adalah Jerman (12,9%), Perancis (11,4%), dan Spanyol (7,4%). Industri-industri penting bagi perekonomian Italia diantaranya adalah Pariwisata, permesinan, besi dan baja, kimia, pengolahan makanan, tekstil, kendaraan bermotor, pakaian dan keramik. Italia juga menghasilkan beberapa komoditas pertanian seperti anggur, kentang, kacang kedelai, ikan, produk susu, zaitun dan biji-bijian.
      
Kebun anggur di kawasan perbukitan Langhe, Piemonte. Italia adalah penghasil anggur terbesar di dunia.

3. Keuangan
     
Italia memiliki sejumlah perusahaan keuangan multinasional seperti bank dan asuransi. Contohnya adalah UniCredit, Allianz, BNP Paribas, AXA, dan Zurich Insurance.

4. Kuliner

Italia terkenal akan kulinernya yang mendunia. Selain itu, Italia juga merupakan negara penghasil wine terbesar di dunia. Ekspor pasta untuk spageti juga menjadi salah satu sumber pendapatan utama Italia.
     
Memiliki julukan sebagai “negeri Pizza”, Italia adalah produsen ratusan jenis keju yang terkenal dengan Mozzarellanya. Keju Parmigiano Reggiano, salah satu dari 200 kekhasan tradisional Italia yang dilindungi oleh hukum Eropa.

5. Pariwisata
     

     Berbagai tempat tujuan wisata di Italia
Sektor pariwisata juga menjadi salah satu sumber devisa terbesar bagi Italia. Hal itu dikarenakan Italia sangat kaya akan kebudayaan, sejarah, dan tempat eksotis. Italia memiliki banyak objek wisata. Mulai dari perfilman, arsitektur, sejarah Romawi kuno, Koloseum, menara Pisa, fashion di kota Milan, situs kota Pompeii, wisata agama di Vatikan, wisata makanan, seni memasak, galeri seni/lukisan, gedung teater disetiap kota, perayaan tradisional, pemandian air panas, pemandangan alam dan pedesaan. Pariwisata Italia dikelola dengan baik oleh pemerintah Italia. Pariwisata adalah salah satu sektor yang menguntungkan, dan tercepat tumbuh bagi ekonomi nasional dengan 43,6 juta wisatawan internasional yang tiba, dan penerimaan total ditaksir sebesar $38,8 juta pada tahun 2010, Negara ini merupakan negara yang paling sering dikunjungi ke-5 di dunia dan peraih pariwisata tertinggi di dunia dengan sekitar 48,6 juta wisatawan pada tahun 2014.



C.   Sumber Daya Manusia Di Italia

Italia memiliki kepadatan penduduk terbesar kelima di Eropa dengan 196 penduduk per kilometer persegi. Kelompok minoritas penduduk asli kecil jumlahnya. Penduduk Italia sebagian besar beragama, dan berbahasa sama namun dengan budaya, ekonomi, dan politik yang beragam.

1. Demografi

Italia memiliki kepadatan penduduk terbesar kelima di Eropa dengan 196 penduduk per kilometer persegi. Kelompok minoritas penduduk asli kecil jumlahnya.
     
Populasi penduduk Italia pada periode 1861–2008.


Menurut catatan munisipal (Anagrafe), Italia pada tahun 2011 memiliki jumlah penduduk 60.626.442). Kepadatannya, sebesar 201 penduduk per kilometer persegi, adalah lebih padat daripada sebagian besar negara-negara di Eropa Barat. Tetapi sebaran penduduk tidak begitu merata. Wilayah yang paling padat adalah Lembah Po (mencapai hampir setengah populasi nasional), dan kawasan metropolitan Roma, dan Napoli, sementara wilayah-wilayah yang luas seperti daratan tinggi Alpen, dan Apenina, Plato Basilicata, dan Pulau Sardinia adalah wilayah yang jarang penduduk.

Populasi Italia hampir menjadi dua kali lipat pada abad ke-20, tetapi pola pertumbuhannya sangat tidak seragam karena adanya migrasi besar-besaran dari Selatan yang berciri perdesaan ke Utara yang berciri industri, suatu gejala yang terjadi sebagai akibat dari keajaiban ekonomi Italia pada dasawarsa 1950-an sampai 1960-an. Selain itu, setelah berabad-abad emigrasi bersih, dari dasawarsa 1980-an Italia telah mengalami imigrasi besar-besaran untuk kali pertama dalam sejarah modern. Menurut Pemerintah Italia, terdapat 4.570.317 warga asing di Italia pada bulan Januari 2011.

Angka kesuburan, dan angka kelahiran yang tinggi berlangsung lama sampai dasawarsa 1970-an, setelah itu kedua-duanya mulai menurun secara dramatis, berdampak pada penuaan populasi secara cepat. Pada akhir dasawarsa 2000-an, satu dari lima orang Italia berumur lebih dari 65 tahun. Tetapi, dengan adanya imigrasi yang cukup massif dalam dua dasawarsa terbaru, beberapa tahun belakangan ini Italia mengalami pertumbuhan angka kelahiran yang signifikan. Angka kesuburan total telah menaik drastis dari 1,18 anak per perempuan pada tahun 1995 menjadi 1,41 per perempuan pada tahun 2008. Angka kesuburan total diharapkan mencapai 1,6 - 1,8 pada tahun 2030.

2. Kelompok etnik

Italia mengalami emigrasi massal sejak akhir abad ke-19 sampai dasawarsa 1960-an. Pada periode 1898-1914, tahun-tahun puncak diaspora Italia, hampir 750.000 orang Italia beremigrasi setiap tahun. Diaspora ini melibatkan lebih dari 25 juta orang Italia, dan dianggap sebagai migrasi massal terbesar masa kini. Hasilnya, lebih dari 4,1 juta orang yang lahir di Italia kini menetap di luar negeri, sementara tidak kurang dari 60 juta orang atau sebagian Italia menetap di luar Italia, terutama di Argentina, Brasil, Amerika Serikat, Australia, dan Eropa Utara.

Keajaiban ekonomi pascaperang, mengakhiri dasawarsa panjang kemiskinan, dan emigrasi, termasuk perubahan sosial besar-besaran seperti angka kelahiran yang rendah, populasi yang menua, dan dampaknya tenaga kerja yang menyusut. Di bawah suasana sedemikian, mulai dari penghujung dasawarsa 1970-an, Italia mulai menerima aliran masuk imigran dari luar negeri. Gambaran saat ini kira-kira 4,6 juta warga asing, kira-kira 7,5% keseluruhan populasi, termasuk lebih dari setengah juta anak-anak lahir di Italia bagi kaum imigran generasi kedua, tetapi tidak meliputi bangsa asing yang secara bertahap memohon kewarganegaraan Italia; ini berlaku bagi 53.696 orang pada tahun 2008.

Sejak runtuhnya Tembok Berlin dan, yang terbaru, perluasan Uni Eropa 2004, dan 2007, gelombang utama migrasi berasal dari negara-negara bekas sosialis Eropa Timur (khususnya Rumania, Albania, Ukraina, dan Polandia). Wilayah imigrasi terpenting kedua ke Italia adalah Afrika Utara (khususnya, Maroko, Mesir, dan Tunisia), dengan ketibaan yang semakin bertambah sebagai akibat dari kebangkitan dunia Arab. Lebih jauh lagi, dalam tahun-tahun belakangan ini, telah tercatat aliran migrasi yang semakin membanyak dari Timur Jauh (terutama, Tiongkok, dan Filipina), dan Amerika Latin (Ekuador, Peru).

3. Bahasa

Bahasa resmi Italia adalah bahasa Italia. Situs web Ethnologue menduga bahwa terdapat kira-kira 55 juta penutur bahasa Italia berada di Italia, dan 6,7 juta di luar negeri. Bagaimanapun, 120 sampai 150 juta orang menggunakan bahasa Italia sebagai bahasa kedua atau bahasa kultural, di seluruh dunia. Bahasa Italia, yang diadopsi oleh negara setelah Penyatuan Italia, adalah didasarkan pada bahasa Toskanadialek Firenze, dan merupakan bahasa pertengahan antara bahasa-bahasa Italo-Dalmasia, dan bahasa-bahasa Gallo-Roman. Perkembangannya juga dipengaruhi oleh bahasa-bahasa Jermanik pada Periode Migrasi.

Italia memiliki banyak dialek yang dipertuturkan di seluruh wilayah Italia, dan beberapa orang Italia tidak mampu berbahasa Italia sama sekali. Meskipun demikian, pembinaan sistem pendidikan nasional telah menurunkan variasi bahasa lisan di Italia. Pembakuan diperluas pada dasawarsa 1950-an sampai 1960-an, keadaan ini turut dipermudah oleh pertumbuhan ekonomi, dan bermunculannya media massa, dan televisi (lembaga penyiaran milik negara RAI membantu pembakuan bahasa Italia).

Beberapa kelompok linguistik diakui oleh hukum, dan sejumlah bahasa minoritas memiliki status sub-resmi (co-official) di beberapa daerah di Italia. Bahasa Perancis juga memperoleh status sub-resmi di Lembah Aosta meskipun pada kenyataannya bahasa Arpitan lebih lazim dipertuturkan di sana. Seperti di beberapa bagian provinsi itu bahasa Jerman, dan bahasa Ladin memiliki status yang sama di provinsi Tirol Selatan, dan di beberapa bagian Trentino. Bahasa Slovenia diakui secara resmi di Provinsi Trieste, Provinsi Gorizia, dan Provinsi Udine di Friuli Venezia Giulia.

4. Agama

Katolik Roma sejauh ini merupakan agama terbesar di Italia, meskipun Katolikisme tidak lagi menjadi agama negara. Meskipun Katolik Roma adalah agama mayoritas (85% kelahiran di Italia umumnya beragama Katholik), ada beberapa komunitas yang merupakan bagian Gereja Protestan, dan juga Bené Roma yang telah menjalankan Judaisme di Italia selama ribuan tahun. Dan ada juga komunitas imigran Muslim. Gereja Katolik Italia adalah bagian dari Gereja Katolik Roma yang global, di bawah kepemimpinan spiritual Paus, kuria di Roma, dan Konferensi Keuskupan Italia.  

Italia kaya akan kebudayaan Katolik, khususnya ada banyak santo, martir, dan paus yang berasal dari Italia. Katolik Roma adalah agama, dan denominasi terbesar di Italia, dengan kira-kira 87,8% orang Italia mengaku sebagai Katolik. Italia adalah juga rumah bagi mayoritas kardinal dunia dan merupakan negara dengan jumlah terbanyak gereja Katolik Roma per kapita. Meskipun denominasi Kristen utama di Italia adalah Katolik Roma, terdapat sejumlah minoritas yang signifikan, yaitu Waldens, Ortodoks Timur, dan gereja-gereja Kristen lainnya. Pada abad ke-20, Gereja Pentakosta, Evangelikalisme non-denominasional, merupakan gereja Protestan dengan pertumbuhan tercepat, juga Saksi-Saksi Yehuwa, dan Mormonisme.
    
Katedral Santa Maria del Fiore di Firenze, yang merupakan bangunan berkubah batu-bata terbesar di dunia, dan dianggap sebagai adhikarya arsitektur Italia.

5. Pendidikan

Pendidikan di Italia adalah gratis, dan wajib bagi penduduk yang berusia 6 sampai 16 tahun, dan terdiri dari lima jenjang: taman kanak-kanak (scuola dell'infanzia), sekolah dasar (scuola primaria), sekolah menengah pertama (scuola secondaria di primo grado), sekolah menengah atas (scuola secondaria di secondo grado), dan universitas (università).
   
Italia menjadi rumah bagi beraneka jenis universitas, kolese, dan akademi. Didirikan pada tahun 1088, Universitas Bologna adalah salah satu universitas tertua di dunia. Pada tahun 2009, Universitas Bologna adalah satu-satunya kolese Italia yang masuk dalam 200 Universitas Dunia. Universitas Roma La Sapienza yang terbesar di Eropa, dengan 140.000 mahasiswa. Universitas Komersial Luigi Bocconi di Kota Milan dimasukkan ke dalam 20 sekolah bisnis terbaik di dunia oleh pemeringkat internasional The Wall Street Journal, khususnya untuk program MBA, yang pada tahun 2007 menempati peringkat ke-17 dunia dalam prioritas perekrutan alumni oleh perusahaan-perusahaan multinasional utama. Bocconi juga ditempatkan oleh Forbes sebagai yang terbaik di dunia dalam kategori khusus Nilai untuk Uang. Pada bulan Mei 2008, Bocconi mengambil-alih beberapa sekolah bisnis terbaik dunia dalam peringkat pendidikan eksekutif Financial Times, mencapai peringkat ke-5 di Eropa, dan ke-15 di dunia.

Universitas, dan politeknik terbaik lainnya adalah Politeknik Torino, Politeknik Milano (yang pada tahun 2011 menempati peringkat ke-48 universitas teknik terbaik di dunia menurut Peringkat Universitas Dunia THE-QS. Universitas Roma La Sapienza (yang pada tahun 2005 menjadi universitas terbaik ke-33 di Eropa, and ranks amongst Europe's 50 and the world's 150 best colleges, dan Universitas Milano (yang kegiatan penelitian, dan pengajarannya telah dikembangkan selama bertahun-tahun, dan telah menerima pengakuan penting internasional. Universitas ini adalah satu-satunya universitas Italia yang menganggotai Liga Universitas Penelitian Eropa (LERU), sebuah kelompok bergengsi dari 20 universitas intensif-penelitian di Eropa. Universitas ini juga menempati peringkat: ke-1 di Italia, dan ke-7 di Eropa (Peringkat Leiden – Universitas Leiden)..

6. Kesehatan
    
Rumah Sakit Militer Verona.

Italia menjalankan sistem pelayanan kesehatan umum semesta sejak tahun 1978. Meskipun demikian, pelayanan kesehatan disediakan bagi semua warga negara, dan penduduk oleh suatu sistem campuran umum-swasta. Bagian umum adalah Servizio Sanitario Nazionale, yang dibentuk di bawah Kementerian Kesehatan, dan diserahkan untuk diurus oleh pemerintahan region. Belanja pelayanan kesehatan di Italia melebihi 9,0% PDB nasional pada tahun 2008, sedikit di atas rata-rata negara OECD, yakni 8,9%. Bagaimanapun, Italia menempati peringkat ke-2 terbaik di dunia dalam hal sistem pelayanan kesehatan, dan menempati peringkat ke-3 dunia dalam hal kinerja pelayanan kesehatan. Italia mencapai angka harapan hidup tertinggi ke-12 di dunia pada tahun 2010. Proporsi perokok harian adalah 22% pada tahun 2008. Merokok di tempat-tempat umum termasuk bar, restoran, klub malam, dan perkantoran telah dibatasi hanya bagi ruangan yang berventilasi sejak tahun 2005.

7. Budaya

Italia adalah rumah bagi sejumlah besar Situs Warisan Dunia UNESCO (saat ini 47 buah), dan kaya akan perbendaharaan seni, budaya, dan sastra dari banyak periode yang berbeda. Negara ini mempengaruhi banyak budaya dunia, juga karena ada banyak orang Italia yang beremigrasi ke tempat lain pada masa Diaspora Italia. Selain itu, negara Italia memiliki kira-kira 100.000 monumen dalam banyak rupa (museum, istana, bangunan, arca, gereja, galeria seni, vila, air mancur, gedung-gedung bersejarah, dan peninggalan arkeologis). Italia memiliki banyak tokoh seperti tokoh-tokoh ilmuwan, tokoh agama, penjelajah dan artis-artis/desainer mode fashion, antara lain Paus di Vatikan, Sophia Loren, Leonardo da Vinci, Marcopolo, Gucci, Dolce dan Gabanna, dan Feragamo. 
       
Perjamuan Malam karya Leonardo da Vinci: setara dengan Mona Lisa, merupakan potret dan lukisan religius yang paling sering ditiru dan diparodikan sepanjang masa.

D. Investasi
KBRI Roma mengajak kalangan swasta, importir dan calon investor dari berbagai sektor seperti kosmetik, pangan, produksi tekstil, desain dalam ruang, furniture, peralatan kesehatan, permesinan dan perhotelan di Italia untuk memanfaatkan berbagai peluang dagang dan investasi yang terbuka luas di Indonesia. Ini merupakan salah satu upaya outreach KBRI Roma terhadap kalangan bisnis di berbagai wilayah propinsi Italia. Lemahnya pertumbuhan ekonomi global, termasuk di dalam negeri Italia mendorong kalangan industri Italia untuk memperluas pasar di wilayah lain, khususnya negara Asia Tenggara memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi. Kalangan industri Italia yang diwakili Confindustria serta Pemerintah Italia melihat masih banyaknya peluang kerja sama dengan Indonesia mengingat nilai perdagangan bilateral masih relatif rendah yaitu sebesar 2,7 miliar dolar AS pada tahun 2016. Sedangkan nilai investasi Italia baru mencapai US$ 260 juta periode 2011-2016. Oleh karena itu, pengusaha swasta Italia secara intensif didorong lebih ekspansif ke Asia Tenggara khususnya Indonesia.



STRUKTUR PRODUKSI, DISTRIBUSI, PENDAPATAN DAN KEMISKINAN ITALIA


A.       Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga yang ada di suatu negara dan penyerahaan faktor-faktor produksi dalam suatu periode tertentu. Pendapatan nasional dapat digunakan untuk pembangunan dan tingkat kesejahteraan di suatu negara dari waktu ke waktu. Untuk menghitung pendapatan nasional dapat dilihat dengan 3 pendekatan yaitu : (1) pendekatan produksi, (2) pendekatan pendapatan, dan (3) pendekatan pengeluaran. 

1. Pendekatan Produksi.
Menurut pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai lapangan usaha (sektor) dalam suatu negara selama satu tahun. Di Indonesia, sektor-sektor produksi dibagi menjadi 9 sektor, yaitu: (1) pertanian; (2) industri pengolahan; (3) pertambangan dan galian; (4) listrik, air dan gas; (5) bangunan; (6) pengangkutan dan komunikasi; (7) perdagangan, hotel, dan restoran; (8) bank dan lembaga keuangan, dan sewa perusahaan; (9) jasa-jasa lain. Yang dijumlahkan dalam perhitungan ini bukanlah nilai akhir dari barang dan jasa, melainkan nilai tambah dari barang dan jasa. 
Penghitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi sangat terkait dengan dua konsep produksi nasional, yaitu Gross Domestic Product (GDP) dan Gross National Product (GNP). Perbedaan keduafiya terletak pada sudut pandang pihak yang melakukan produksi. Pada GNP, digunakan istilah "national' karena sudut pandang yang digunakan adalah status kewarganegaraan. Dengan batasan ini, GNP hanya mencakup jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga suatu negara baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pada GDP, digunakan istilah "domestic" karena sudut pandang yang digunakan adalah wilayah suatu negara. Dengan batasan ini, GDP hanya mencakup jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara, baik warga negara maupun warga asing. 
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn)

2. Pendekatan Pendapatan.
Produk Domestik Bruto merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan; semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini, PDB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak tak langsung dikurangi subsidi).
Menurut pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara selama satu tahun. Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
PDB = sewa + upah + bunga + laba

3. Pendekatan Pengeluaran. 
Menurut pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara dalam satu tahun. Pengeluaran yang dijumlahkan itu terdiri atas: 
  • Pengeluaran konsumsi perorangan dari rumah tangga (personal consumption expenditure), berupa pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan saat ini.
  • Investasi domestik bruto, berupa: bangunan-bangunan baru, alat-alar produksi yang tahan lama, dan persedian barang-barang oleh perusahaan. Termasuk pula di dalamnya adalah investasi yang dilakukan oleh pemerintah, seperti membangun jembatan, jalan, dan jaringan irigasi. Dalam konteks Indonesia, investasi ini sering disebut dengan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
  • Pengeluaran konsumsi pemerintah (government expenditure) yang terlihat dalam pengeluaran rutin pemerintah, seperti membayar gaji pegawai negeri dan membeli peralatan kantor.
  • Ekspor neto, yaitu selisih antara ekspor dengan impor. Ekspor merupakan sejumlah barang dan jasa dalam negeri yang dibeli oleh pihak luar negeri sehingga menambah pendapatan nasional. 
Sementara impor merupakan sejumlah barang dan jasa luar negeri yang dibeli oleh pihak dalam negeri. Pada penghitungan pendapatan nasional, impor merupakan faktor pengurang penghitungan karena produksi barang impor dilakukan di luar negeri sehingga tidak masuk dalam pendapatan nasional.
Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M).
PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor – impor)

Peringkat relatif negara-negara dapat berbeda jauh antara satu metode dengan metode lainnya. PDB negara yang berbeda dapat dibandingkan dengan menukar nilainya dalam mata uang lokal menurut:
  • nilai tukar mata uang saat ini : PDB dihitung sesuai dengan nilai tukar yang sedang digunakan dalam pasar mata uang internasional, atau
  • nilai tukar keseimbangan kemampuan berbelanja: PDB dihitung sesuai keseimbangan kemampuan berbelanja (PPP) setiap mata uang relatif kepada standar yang telah ditentukan (biasanya dolar AS).
Italia memiliki ekonomi pasar yang dicirikan oleh PDB per kapita yang tinggi, dan angka pengangguran yang rendah. Pada tahun 2010, Italia adalah ekonomi terbesar ke-8 di dunia, dan terbesar ke-4 di Eropa dalam hal PDB nominal, dan ekonomi terbesar ke-10 di dunia, dan terbesar ke-5 di Eropa dalam hal keseimbangan kemampuan berbelanja. Meskipun adanya krisis ekonomi global baru-baru ini, PDB per kapita (keseimbangan kemampuan berbelanja) Italia masih dekat dengan rata-rata Uni Eropa, sementara angka pengangguran (8,5%) sebagai yang terendah di Uni Eropa.
Utang nasional Italia mencapai 109,4% dari PDB pada tahun 2001, turun dari 124% pada tahun 1995. Rasio utang terhadap PDB Uni Eropa adalah 60%. Defisit anggaran 2,3% dari PDB pada tahun 2002, dan diperkirakan akan melebar pada tahun 2003 sebelum menyempit pada tahun 2004. Pertumbuhan PDB tetap lambat pada 0,6% pada tahun 2003, sebagian karena memburuknya kepercayaan bisnis dan konsumen, tetapi diperkirakan akan memilih hingga sekitar 1,6% pada tahun 2004. Reformasi sistem pensiun merupakan ukuran pemerintah yang kontroversial pada tahun 2003.
Menurut National Institute of Statistics (ISTAT), PDB Laju Pertumbuhan rata-rata Italia 0,6 Persen pada tahun 1970 dan rekor rendah -3,6 % pada tahun 2009. Negara ini memiliki basis industri yang beragam sebagian besar didorong oleh manufaktur barang konsumsi berkualitas tinggi. Setelah bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 1952, Italia mengalami beberapa dekade tingkat pertumbuhan di atas 4 persen. Namun, setelah tahun 1992, tingkat ekspansi menurun dari rata-rata Uni Eropa. Sejak itu, pemerintah telah berusaha untuk menghidupkan kembali perekonomian dengan meningkatkan belanja publik. Akibatnya, utang publik dan defisit anggaran telah mencapai tingkat yang tidak berkelanjutan dan negara menghadapi langkah-langkah penghematan yang sulit dan resesi kedua dalam empat tahun.
Menurut statistik IMF tahun 2010 distribusi sektoral PDB pada tahun 2010 didominasi oleh sektor jasa sebesar 73,3%; diikuti oleh industri sebesar 24,9%; dan pertanian sebesar 1,8%. Produk Domestik Bruto (PDB) di Italia 0,10 persen pada kuartal ketiga 2013 dibandingkan kuartal sebelumnya. PDB Nominal Italia dilaporkan sebesar 511.8 USD pada Desember 2017. Rekor ini naik dibanding sebelumnya yaitu 506.4 USD untuk tahun 2017 (dilaporkan oleh CEIC). Berikut Grafik PDB Nominal Italia dari 2015 sampai 2017.
      

B.   Kemiskinan di Italia
     
Perekonomian kapitalistik di Italia terbagi menjadi dua dimana di daerah utara lebih maju industrialis dan didominasi oleh perusahaan swasta, sedangkan didaerah selatan yang relatif masih tertinggal, masih bergantung pada pemerintah dan agrikultural. Italia di bagian Utara ditinjau dari masyarakatnya yang dikenal sebagai masyarakat yang mempunyai industri lebih maju. Prospek ekonomi di Utara memang lebih menjanjikan dan dinamis.
Perkembangan industri yang pesat selama kurang lebih 50 tahun menjadikan Italia Utara menjadi salah satu negara yang makmur di dunia sedangkan di kawasan yang dijuluki sebagai daerah segitiga industri di Utara yang meliputi Torino, Milano, dan Genova menjadi kawasan yang paling makmur di seluruh Italia. Sebaliknya di Selatan, masyarakatnya cenderung berkebalikan dengan daerah Utara. Secara harfiah daerah ini dikenal sebagai ”il mezzogiorno” (tengah hari). Meskipun istilah ini mempunyai makna negatif seperti kemiskinan, buta huruf, dan kriminalitas yang menjadi pandangan masyarakat Italia hingga kini. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Selatan dikatakan sebagai salah satu kawasan yang terbelakang ekonominya di Eropa.
Standar kehidupan Italia memiliki kesenjangan antara utara-selatan yang cukup signifikan. Rata-rata PDB per kapita di utara jauh melebihi rata-rata Uni Eropa, sedangkan banyak region di Italia Selatan berada jauh di bawahnya. Di bagian selatan Italia, 9,8 persen orang hidup dalam kemiskinan absolut, dibandingkan dengan 7,3 persen di daerah pusat termasuk ibukota Roma, dan 6,7 persen di utara, termasuk ibukota bisnis Milan. Kemiskinan absolut didefinisikan sebagai kondisi yang mencegah orang membeli barang dan jasa yang penting untuk menghindari bentuk-bentuk sosial yang tidak biasa.
Italia seringkali dijuluki orang sakit dari Eropa, dicirikan oleh kemacetan ekonomi, kelabilan politik, dan masalah-masalah serta program-program reformasi. Kemunduran ekonomi di Selatan disebabkan karena kurangnya perhatian dari pemerintah Italia, mengingat wilayah ini sering melakukan tindakan kerusuhan dan kejahatan terorganisasi. Kebijakan pemerintah lebih condong ke Utara sebagai lahan yang lebih subur untuk industri dan investasi.
Beberapa kendala yang menjadi hambatan terhadap permasalahan ini karena lahan pertanian di Selatan kurang subur, curah hujan yang tinggi pada musim hujan dan kering di musim panas, masih menggunakan sistem tradisional, kurangnya prasarana transportasi, minimnya sumber daya alam, minimnya pemanfaatan dana, dan terbatasnya kemampuan penduduk sekitar. Keadaan seperti ini menyebabkan banyak dari petani di Selatan hidup dalam keadaan pas-pasan. Banyak masyarakat Italia yang berimigrasi ke Utara untuk bekerja di sektor industri di daerah segitiga industri di Utara.
Setelah pertumbuhan PDB yang kuat pada kisaran 5–6% per tahun sejak dasawarsa 1950-an sampai awal dasawarsa 1970-an, dan perlambatan progresif pada dasawarsa 1980-an, dan 1990-an, kinerja pertumbuhan tahunan rata-rata pada dasawarsa terbaru adalah cukup buruk pada angka 1,23% dibandingkan dengan rata-rata laju pertumbuhan tahunan Uni Eropa sebesar 2,28%. Kemandekan pertumbuhan ekonomi, dan upaya-upaya politik untuk membangkitkannya kembali dengan belanja pemerintah besar-besaran sejak dasawarsa 1980-an ke depan, sebenarnya justru menggelembungkan utang publik yang cukup parah.
Ekonomi Italia kini menderita banyak masalah. Pada periode 2008 sampai 2013, Italia melewati resesi terdalam dan terpanjang sejak Perang Dunia II. Krisis tersebut menghapus lebih dari 25 persen produksi industri negara tersebut dan tingkat pengangguran tumbuh dari 5,7 persen di tahun 2007 menjadi 13 persen pada tahun 2014. 
Menurut badan statistik Uni Eropa (Eurostat), utang publik Italia berada pada angka 116% dari PDB pada tahun 2010, menempati peringkat rasio utang terbesar ke-2 setelah Yunani (sebesar 126,8%). Lebih spesifiknya, Italia menderita kelemahan struktural karena bentuk geografinya, kekurangan bahan baku, dan minimnya sumber energy. Negara Italia juga memiliki birokrasi pelayanan publik yang tidak efisien, perlindungan hak milik yang buruk, korupsi yang tinggi, pajak yang besar, dan belanja publik yang mencapai setengah PDB nasional. Italia masih menerima bantuan pembangunan dari Uni Eropa setiap tahun. Antara tahun 2000 dan 2006, Italia menerima €27,4 miliar dari Uni Eropa.  
Menurut Badan Statistik Nasional Italia (ISTAT), ada makin banyak rumah tangga dan orang yang hidup di bawah garis kemiskinan di Italia pada 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah rumah tangga yang berada dalam kemiskinan mutlak naik dari 6,1 persen pada 2015 jadi 6,3 persen pada 2016. Persentase tersebut setara dengan 1,62 juta rumah tangga dan 4,74 juta orang. Rumah tangga yang terdiri atas orang asing merupakan bagian terbesar orang yang hidup dalam kondisi sangat miskin, 25,7 persen, dibandingkan dengan rumah tangga yang semua penghuninya warga negara Italia, 4,4 persen. Orang yang hidup dalam kemiskinan mutlak juga bertambah, dari 7,6 persen pada 2015 jadi 7,9 persen tahun lalu. Jumlah warga Italia yang hidup di bawah garis kemiskinan mengalami peningkatan hingga mencapai titik tertinggi sejak 10 tahun terakhir pada tahun 2016.  


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISTEM PEREKONOMIAN PRANCIS

#TUGAS PENGANTAR BISNIS PERKEMBANGAN BISNIS PT. KALBE FARMA