Indonesia, Hongkong, India Business Environment
1.
Pendahuluan
Ekonomi Asia
berkembang dengan tingkat pertumbuhan yang sangat mengesankan dalam kurun waktu
hampir tiga puluh tahun. Pertumbuhan PDB di wilayah Asia dihitung dalam Purchasing
Power Parity (PPP) naik dari sekitar 3,3 triliun US Dollar pada tahun 1980
menjadi sekitar 24,5 triliun US Dolar pada tahun 2009. Dibandingkan
dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi dunia yang tumbuh sebesar 3 kali lipat
dalam periode yang sama, pertumbuhan ekonomi Asia jauh lebih tinggi yaitu
hampir 7,5 kali lipat dalam tiga dekade. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di
Asia, telah meningkatkan pendapatan riil per kapita lebih dari 4 kali lipat
selama periode tersebut. Sementara rata-rata kenaikan pendapatan per kapita
global kurang dari dua kali lipat dalam periode yang sama. Pada tahun 1980,
pendapatan rata-rata Asia hanya sekitar seperempat dari rata-rata dunia,
kemudian meningkat menjadi dua pertiga dari pendapatan rata-rata dunia. Untuk
melihat determinan pertumbuhan Ekonomi Asia, penelitian yang dilakukan oleh
(Lee, Hong 2012), dengan menggunakan kerangka penghitungan pertumbuhan
menghasilkan bahwa perekonomian Asia tumbuh secara cepat selama tiga dekade
karena peningkatan yang cepat dalam akumulasi kapital. Kontribusi pendidikan
dan Produktifitas Faktor Total terhadap pertumbuhan dalam periode 1981-2007 di
wilayah Asia relatif terbatas.
Sumber utama pertumbuhan dari beberapa
negara Asia yaitu Cina, Hongkong, India, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia,
Pakistan, Filipina, Singapura, Taipei, Thailand dan Vietnam. Selama tahun
1981-2007, akumulasi kapital (kapital/pekerja) memberikan kontribusi terbesar
terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia. Diantara sumber-sumber
pertumbuhan tersebut, pertumbuhan modal manusia (human capital)
memberikan kontribusi terkecil terhadap pertumbuhan GDP hampir di semua negara
tersebut yang sebagian besar berada di bawah satu persen, kecuali beberapa
negara seperti Malaysia, Singapura dan Taipei berada di atas satu persen tetapi
tidak lebih dari dua persen.
Indonesia
Fundamental
ekonomi Indonesia dinilai terus menguat. Penguatan itu terlihat dari tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Terbukti, di tengah ketidak pastian ekonomi
global Indonesia masih bisa tumbuh 5,02% tahun lalu. Bank Dunia (World Bank)
pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 ini sebesar 5,2%.
Pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat serta harga komoditas yang lebih tinggi
dinilai menjadi pendorong utama (finance Detik, 2017).
Pada tahun 2015 Indonesia sedang
mengalami pertumbuhan ekonomi paling lambat dalam lima tahun terakhir. Tetapi
pertumbuhan industri e-commerce justru semakin pesat di tengah
perlambatan laju ekonomi tanah air. "Bukan tak mungkin nantinya
industri e-commerce dapat menjadi salah satu tulang punggung
perekonomian nasional. Terlebih, kebanyakan pelaku bisnis e-commerce di
tanah air berskala kecil dan menengah (UKM). Potensi industri e-commerce di
Indonesia memang tidak dapat dipandang sebelah mata. Dari data analisis Ernst
& Young, dapat dilihat pertumbuhan nilai penjualan bisnis online di
tanah air setiap tahun meningkat 40 persen (kominfo, 2015).
Perkembangan
kondisi sosial-ekonomi Indonesia dimulai sejak kemerdekaan 1945 hingga
terjadinya krisis ekonomi 1997-1998, yang menjadi tonggak lahirnya Orde
Reformasi. Pada awal masa kemerdekaan hingga era 1960’an, problem ekonomi yang
dihadapi Indonesia berasal dari faktor internal maupun eksternal. Dari sisi
domestik, kondisi negara yang belum stabil secara politik berdampak pada berbagai
pertikaian politik dan ideologi. Problem eksternal adalah situasi dunia pasca
perang dunia ke-2, dimana banyak negara mengalami kerugian secara ekonomi. Sejak
1969-1974 pembangunan Indonesia menggunakan sistem repelita yang menitik beratkan
pada pembangunan tertentu, seperti pemenuhan kebutuhan dasar dan infrastruktur
pertanian. Pada era 1980’an hingga awal 1990’an Indonesia berhasil memasuki
swasembada pangan. Dimasa terjadi krisis ekonomi Asia 1997-1998, Indonesia
tidak luput dari hantaman krisis tersebut. Sejak 1998 Indonesia secara pelan membangun perekonomian
dan tata kelola pemerintahan yang lebih demokratis. Pada 2015 lalu, pemerintah
Indonesia melakukan kebijakan ekonomi yang berdampak langsung pada kondisi
makro maupun mikroekonomi domestik, yakni pemangkasan subsidi bahan bakar
minyak (BBM) (Ajaran Ekonomi, 2016).
Pemerintah
juga telah mendeklarasikan cita-cita Indonesia menuju Poros Maritim Dunia (Global
Maritime Axis). Agenda-agenda tersebut antara lain diwujudkan melalui
revitalisasi sektor-sektor ekonomi kelautan, penguatan dan pengembangan
konektivitas maritim, rehabilitasi kerusakan lingkungan dan konservasi biodiversity,
serta peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia dibidang kelautan
(presidenri.go.id, Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia, dipublikasikan
pada 13 Nopember 2015).
Hongkong
Di
bawah kekuasaan Inggris Hongkong dibangun di atas pondasi demokrasi dan
liberalisme. Di bawah system kapitalisme Hongkong tumbuh menjadi pusat
keuangan, perdagangan, pelayaran, logistic dan pariwisata internasional.
Setelah 156 tahun dikuasai Inggris pada tahun 1997 Hongkong dikembalikan kepada
China (Zakaria, 2008). Hong Kong berada
di posisi kelima dalam peringkat Kemudahan Berbisnis tahun 2016 yang dinilai
oleh Bank Dunia. Menurut International
Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Yearbook
2015 Hong Kong meraih peringkat ekonomi paling kompetitif kedua di dunia
setelah Amerika Serikat, Hong Kong sangat kompetitif dibandingkan dengan negara-negara
lainnya di dunia, terutama dalam hal efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis
di mana Hong Kong mencapai peringkat teratas secara global (Antaranews, 2015).
Daya
tarik Hong Kong sebagai tujuan bisnis dapat dikaitkan dengan sejumlah faktor,
termasuk lokasinya yang strategis, aturan pajaknya yang sederhana, dan sistem
hukumnya yang kuat. Hongkong memiliki masyarakat ekonomi yang independen yang
mengandalkan sistem kapitalisme Laissez-faire.
Sejauh ini, ekonomi dan politik Hongkong telah mengalami ekspansi dalam catatan
sektor perdagangan asing. Hongkong mengalami kebangkitan pertumbuhan ekonomi
karena bantuan dari sektor manufaktur yang menyumbang sekitar 85% dari
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) (Hongkong panduan wisata, 2014).
Menurut indeks Kebebasan Ekonomi
Hongkong memiliki tingkat tertinggi kebebasan ekonomi di dunia sejak awal
muncuknya indeks tersebut pada tahun 1995. Ekonomi diatur dibawah
non-intervensi positif dan sangat begantung pada perdagangan dan keuangan
internasional. Pada akhir abad ke 20 Hongkong adalah pelabuhan ketujuh terbesar
di dunia, dan hanya kalah dari New York dan Rotterdam dalam hal keluaran
container. Kompleks kontainer terbesar di Asia, dan pemilik ekspedisi di urutan
kedua setelah Yunani dalam hal tonase dunia. Indeks HSE ke enam terbesar di
dunia (Wikipedia, 2016).
India
Dimulai
pada 1997, terlihat pergerakan pertumbuhan ekonomi India yang mencapai angka
rata-rata 7% lebih yang menjadikan turunnya angka kemiskinan penduduk dunia
sebesar 10%. Tingkat pertumbuhan PDB di tahun 2006 sekitar 9,6%, dan 2007
sekitan 9%, sedangkan di tahun 2008 sebesar 6.6%. Akibat krisis keuangan dan
perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun 2009 PDB India hanya mencapai angka 7%
(Suhery, 2013). Keberhasilan India dalam pembangunan ekonomi tidak terlepas
dari reformasi ekonomi 1991. Perekonomian India 1990 mengalami krisis hingga
inflasi 17% yang menyebabkan 330 juta rakyat India hidup dibawah garis
kemiskinan (Gina, 2017).
Sistem
ekonomi India yang dibangun sejak kemerdekaannya pembangunan model Nehru.
Pembangunan ini meletakkan system ekonomi yang berpusat pada pemerintah.
Periode 1947-1990 muncul istilah Licence
Raj yang merujuk perizinan bagi swasta oleh pemerintah unuk memiliki suatu
unit usaha. Sentralisasi ekonomi dalam sistem ekonomi yang state-centric mensyaratkan agar aktivitas ekonomi nasional dibawah
kendali penuh pemerintah. Pemikiran Nehruvian
berorientasi nasional dan meniadakan peran modal asing dalam pembangunan
ekonomi negrinya. Sehingga pembangunan ekonominya berbasis pada substitusi
impor. Namun orientasi nasional ini tidak berhasil positif. Sehingga pada tahun
1991 Narashima Rao melaksanakan refomasi menyeluruh atas sistem ekonomi India.
India mengadopsi system ekonomi pasar yang berlandaskan pada prinsip-prinsip
keterbukaan dan liberalisasi ekonomi (Bappenas, 2008).
India
berkembang memiliki ekonomi urutan ke 10 dalam konversi mata uang dan ke 4
terbesar dalam Paritas Daya Beli (PPP). India memiliki rekor pertumbuhan
tercepat 8% pada 2003. Ekonomi India yang dulunya tergantung pada pertanian
kini hanya menyumbang 25% dari PDB. Industri penting India sector pertambangan,
petroleum, film, tekstil dan IT. Di tahun-tahun belakangan India telah muncul
menjadi salah satu pemain terbesar perangkat lunak dan business process outsourcing. Kemajuan korporasi India ini ditopang
oleh kemajuan di bidang teknologi dan SDM (Gina, 2017).
Pertumbuhan ekonomi India untuk beberapa
tahun setelah 1984 di tunjukkan pada Tabel I di bawah. Pertumbuhan ekonomi
India yang rata-rata di atas 8,0% terjadi setelah tahun 2002. Pertumbuhan yang
secara konsisten tinggi ini sebenarnya berkaitan erat dengan perkembangan
sektoralnya dan dengan dengan langkah-langkah reformasi ekonomi yang telah
dilakukan sejak tahun 1984 (Bapenas,2016)..
Tahun
|
Pertumbuhan
Ekonomi (%)
|
1985
|
4,5
|
1986
|
4,1
|
1987
|
3,6
|
1988
|
10,1
|
1989
|
6,7
|
2000
|
4,0
|
2001
|
5,9
|
2002
|
3,9
|
2003
|
8,6
|
2004
|
7,6
|
2005
|
8,2
|
2006
|
9,1
|
Pertumbuhan ekonomi India itu disertai oleh pertumbuhan
sektoral yang semestinya terjadi di negara-negara berkembang yaitu pertumbuhan
industri dan jasa-jasa yang relatif tinggi dan pertumbuhan sector pertanian
yang relatif rendah. Pada tahun 2006 pertumbuhan ekonomi sebesar 9,1 % disertai
oleh pertumbuhan sektor industri sebesar 10,5 %, sector jasa-jasa, seperti hotel,
restoran dan transpor, sebesar 10,7 %, sektor pertanian sebesar 1,7 % dan
sektor infrastruktur sebesar 7,8 % (Bapenas,2016).
Perbandingan PDB Indonesia, Hongkong, India.
Berdasarkan PDB dari sisi
pengeluaran, konsumsi Indonesia dominan menyumbang PDB yaitu sebesar 62 persen,
disusul investasi (sebesar 24 persen), pengeluaran pemerintah (sebesar 8
persen) dan terakhir ekspor bersih (sebesar 5 persen). Hal ini didukung oleh
penelitian ADB (2010) yang menyatakan dari demand side, private consumption merupakan
komponen dominan penyumbang GDP selama 5 dekade dengan kontribusi antara 55-60
persen kecuali tahun 1970-an kontribusinya di bawah 50 persen. Sedangkan
kontribusi pengeluaran pemerintah sebesar 6-10 persen, investasi meningkat dari
9 persen dari GDP pada tahun 1960-an, 30-32 persen pada tahun 1980 dan 1990-an
kemudian turun rata-rata 23 persen pada tahun 2000-an.
PDB per kapita Indonesia tercatat 18.427
dolar Hongkong per tahun, dibandingkan dengan India 12.070 dolar Hongkong. Untuk
PDB per kapita, Indonesia masih lebih baik dari India
meski masih sedikit lebih buruk daripada China. Berbeda dengan PDB perkapita, berdasarkan Indeks
tingkat harga (PLI), yaitu perbandingan PPP dengan nilai tukar. Indonesia sedikit
lebih buruk daripada India. Indeks PLI Indonesia adalah 55 dibandingkan dengan
India 46. Hal ini berarti tingkat harga barang dan
jasa di Indonesia umumnya lebih murah 45 persen dibandingkan dengan harga-harga
di Hong Kong. Menurut ADB, ini berarti biaya hidup Indonesia lebih murah
daripada di Hongkong, meski tidak semurah India. Tempat termahal untuk hidup di
kawasan Asia Pasifik adalah Hongkong, sedangkan tempat termurah adalah di Laos,
Vietnam, Iran, Kamboja dan Nepal (Antaranews,2016).
Tabel Perbandingan GDP
Tabel Perbandingan GDP
Real
|
GDP
|
||
2015
|
2016
|
2017
|
|
Hongkong
|
2.4
|
2
|
3.5
|
India
|
8
|
7.1
|
6.7
|
Indonesia
|
4.9
|
5
|
5.2
|
Sumber : IMF
Sumber : www.censtatd.gov.hk
Labour Indonesia, hongkong, India
Tabel Perbandingan Labour
Tabel Perbandingan Salary
UMR
|
|
2016
|
|
Hongkong
|
$1,350
|
India
|
$60
|
Indonesia
|
Rp
3,670,000
|
Labour Indonesia, hongkong, India
Tabel Perbandingan Labour
Labor
|
|
Unemployment
Rate
|
2016
|
Hongkong
|
3.4%
|
India
|
3.4%
|
Indonesia
|
5.5%
|
Sumber : www.indonesia-investment.com
Grafik Sumber-sumber Pertumbuhan Negara-Negara Asia,1981-2007
Grafik Sumber-sumber Pertumbuhan Negara-Negara Asia,1981-2007
Sumber : Lee, Hong 2010
Dari tabel di atas terlihat bahwa sumber utama dari pertumbuhan negara-negara Asia berasal dari modal per pekerja dengan trend yang selalu meningkat. Kontribusi produktifitas faktor total (TFP) dan sumber daya manusia (human capital) relatif kecil terhadap pertumbuhan output, sementara pertumbuhan terus terjadi dengan nilai yang relatif tinggi, sehingga untuk kasus beberapa negara Asia tersebut perekonomian masih belum mencapai steady state dimana pertumbuhan akan berkesinambungan sejalan dengan kenaikan produktifitas faktor total (TFP) (Lee, Hong 2012).
Pertumbuhan tenaga kerja mengalami trend yang
menurun dalam menciptakan pertumbuhan GDP Asia kecuali untuk beberapa negara
yang mengalami fluktuasi yaitu India, Pakistan dan Vietnam. Dari tabel di atas,
pertumbuhan produktifitas total (TFP) dari beberapa negara memiliki keragaman.
Pertumbuhan TFP dalam menciptakan pertumbuhan. Output perekonomian terbesar
dialami oleh Cina dengan trend yang selalu meningkat yaitu sebesar 3,02 persen
selama periode 1981-1990 menjadi 3,72 persen selama 1991-2000 dan 6,06 persen
selama 2000-2007 dengan rata-rata pertumbuhan 1981-2007 sebesar 4,07. Berbeda
dengan Cina dan beberapa negara asia lainnya, pertumbuhan TFP dalam
kontribusinya terhadap pertumbuhan GDP beberapa negara Asia seperti Indonesia,
Malaysia, Pakistan dan Filipina secara rata-rata selama 1981-2007 bahkan tidak
mencapai satu persen (Lee, Hong 2012).
Perbandingan Pendidikan di Indonesia, Hongkong dan India
Indonesia
Pendidikan di Indonesia meliputi seluruh pendidikan yang
diselenggarakan di Indonesia, baik secara terstruktur maupun tidak. Pendidikan
yang ada di Indonesia kewenangannya berada di tangan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud). Indonesia mewajibkan program
belajar 9 tahun kepada seluruh wargan negaranya. Sembilan tahun meliputi
pendidikan dasar di Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah selama 6 tahun ditambah
pendidikan menengah selama 3 tahun di Sekolah Menengah Pertama / Madarasah
Tsanawiyah. Masyarakat diberi kebebasan untuk memilih jenis sekolah dan dimana
mereka akan bersekolah. Saat ini pula, pemerintah telah menunjang sarana
prasarana baik berupa buku-buku maupun fasilitas penunjang lainnya. Pendidikan
di Indonesia diatur keberjalanannya berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kurikulum yang diterapkan di Indonesia
selalu mengalami pembaharuan dan perbaikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Kurikulum pendidikan yang diterapkan yakni Kurikulum 2013 yang pada awalnya
yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Anonim, 2017).
Hongkong
Lebih dari 20% anggaran belanja pemerintah Hong Kong adalah
untuk sektor pendidikan. Hong Kong telah mengembangkan sistem pendidikan yang
sangat baik melayani mahasiswa lokal dan expatriat, juga sekelompok universitas
kelas dunia. Struktur sistem pendidikan di Hong Kong didasarkan dari
sistem Britania Raya. Dimulai pada usia tiga tahun memasuki TK. Setelah TK, siswa
masuk enam tahun sekolah dasar. Masing-masing dari tiga tahun terakhir dari
sekolah dasar diakhiri dengan pemeriksaan intens, yang menentukan sekolah
menengah bagi setiap siswa yang memenuhi persyaratan. Kurikulum sekolah umum
Hong Kong diajarkan dalam bahasa Kanton, sebagian besar siswa internasional dan
expat di Hong Kong mengikuti sekolah swasta dan internasional berdasarkan
kurikulum dari negara asal mereka. Sekolah-sekolah ini dikelola oleh fakultas
yang sangat berkualitas di Hong Kong maupun luar negeri. Banyak dari sekolah
ini mengikuti kurikulum International Baccalaureate (IB) (Batigol,2014).
Hong Kong memiliki delapan universitas yang sangat
kompetitif, yang semuanya memiliki ruang untuk siswa internasional serta siswa
lokal. Mereka juga menawarkan berbagai studi di luar negeri. Kuliah di
universitas Hong Kong tidak murah, sekitar US $ 10.000 per tahun. Berkat
dukungan dari pemerintah dan perusahaan swasta, namun, universitas menawarkan
berbagai beasiswa dan bantuan paket keuangan. Dana pemerintah dan perusahaan
swasta ini juga memastikan bahwa ada dana yang tersedia untuk pengembangan dan
penelitian akademik. Universitas Hong Kong menuntut kemampuan tingkat tinggi
dalam bahasa Inggris, dan siswa yang non-penutur asli harus mengambil Test
Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing (TOEFL) sebelum masuk. Sekitar 66% dari
siswa Hong Kong melanjutkan studi lebih lanjut setelah sekolah menengah. Hong
Kong saat ini sedang dalam proses reformasi pendidikan utama, yang dirancang
untuk mengurangi jumlah ujian dalam kurikulum dan untuk menempatkan lebih
banyak perhatian pada pengembangan pribadi. Ini termasuk penekanan pada
perkembangan moral, layanan sipil dan kebugaran fisik. Masa satu tahun juga
akan ditambahkan ke tingkat Senior sekolah menengah pada tahun 2012. Akhirnya,
satu tahun tambahan akan ditambahkan ke jumlah tahun yang diperlukan untuk belajar
untuk gelar Bachelor (saat ini tiga), yang berarti bahwa mahasiswa Hong Kong
akan diminta untuk menempatkan standar empat tahun studi sarjana (Batigol,
Sulita, 2014).
India
Kualitas pendidikan di
India mampu bersaing di dunia internasional tidak muncul dengan tiba-tiba. Ada
beberapa hal yang menjadi faktor pendorong kemajuan dan perkembangan pendidikan
di India, di antaranya yaitu: Pertama, universitas-universitas modern di India
sudah berdiri sejak 1857 dan mapan. Sebagian kampus yang terkenal di India
sudah berdiri sejak masa penjajahan inggris. Dengan usia yang cukup lama
tersebut, mereka sudah cukup mempunyai pengalaman dan matang dalam sistem
pengelolaan dan upaya untuk meningkatkan kualitas SDM di India. Kedua,
pengunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan
dan lembaga pemerintahan di India, dengan menggunakan Bahasa Inggris, mahasiswa
di India tidak lagi mempunyai masalah untuk mendapatkan berbagai ilmu dari
semua perspektif dan pendekatan dengan jumlah referensi yang sangat banyak.
Ketiga, dosen India minimal sudah menyelesaikan pendidikan doctor (S-3), bahkan
tidak sedikit dari mereka yang menyelesaikan S-2 dan S-3 beberapa kali. Oleh
karena itu tidak jarang kita menemukan dosen dengan gelar ganda, seperti
Dr.Gurusami,M.,Sc.,M.E.D,.Ph.D. Keempat, India mengembangkan berbagai kampus
yang fokus pada satu bidang ilmu tertentu yang kemudian menjadi kekuatan pilar
pendidikan di India, yang alumninya berkualitas dan tidak diragukan lagi di
dunia Internasional.[3] Bahkan karena banyaknya pasar Internasional terhadap
alumni India, pemerintah India sudah mulai membangun upaya kerjasama dengan
perusahaan-perusahaan asing untuk membangun kampus sendiri di india (Katrin,
2014).
Kemajuan India dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi telah diakui dunia. Negara itu telah melahirkan
sejumlah pemenang Nobel: Amartya Sen (ekonomi), Subrawanian Chandrashekar dan
Chandrashekar Venkataraman (fisika), Hargobind Khorana (kedokteran). Dua warga
India lainnya, Bunda Theresa memenangi Nobel Perdamaian dan Rabindranath Tagore
di bidang sastra. Bukan
hanya pendidikan tinggi teknik keunggulan negara miskin itu. Sekolah-sekolah
kedokteran di India diselenggarakan dengan standar internasional sehingga
lulusannya pun bisa memperoleh pekerjaan di luar India. Sekitar 30 persen
dokter di AS adalah orang India. Sekolah bisnis dan manajemen di India juga
mulai diperhitungkan. Menyusul ketenaran IIT, enam Institut Manajemen India
telah mencapai reputasi internasional dalam beberapa tahun belakangan. Institut
Manajemen India Ahmedabad disejajarkan dengan lulusan sekolah bisnis Harvard
(salah satu terbaik di dunia) dan lulusan terbaiknya diperebutkan perusahaan
multinasional dengan gaji sangat tinggi (Djedjen,2014).
Pendidikan tinggi di India tidak banyak meninggalkan masalah.
Meskipun, menurut Dekan Fakultas Pendidikan Universitas Jamia Millia Islamia
Prof Mohammad Miyan, pendidikan tinggi di India masih harus lebih banyak
diarahkan untuk menghasilkan profesional di bidang teknik bukan sarjana-sarjana
ilmu sosial. Pendapat senada dikemukakan profesor bidang matematika Jamia
Millia Islamia Ny Kum Kum Dewan. Sejauh menyangkut pendidikan tinggi, kata
Dewan, pendidikan di India tidak masalah. Masalah besar pendidikan di India
adalah pendidikan untuk masyarakat di tingkat rakyat jelata (Djedjen,2014).
Indonesia
Secara global kinerja neraca perdagangan Indonesia-ASEAN
menunjukkan penurunan. Hal ini ditunjukkan dengan trade balance yang turun
drastis, bahkan mengarah ke defisit.
Gambar
Kinerja Neraca Perdagangan Migas-Non Migas Indonesia-ASEAN
Tahun
2009-2013
Sumber:BPS (diolah)
Berdasarkan Gambar pada tahun 2009 ekspor Indonesia ke negara-negara di kawasan ASEAN tercatat sebesar USD 24.6 miliar dengan nilai impor sebesar USD 27.7 miliar. Dengan demikian pada tahun 2009 Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan sebesar USD 3.1 miliar. Sejalan dengan laju pertumbuhan impor yang jauh di atas laju pertumbuhan ekspor, maka pada tahun 2013, kinerja neraca pergadangan Indonesia dengan negara-negara ASEAN mengalami defisit yang lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2013 ekspor Indonesia ke negara-negara kawasan ASEAN meningkat menjadi USD 40.6 miliar, sedangkan impor meningkat menjadi USD 54 miliar. Akibatnya pada tahun 2013 neraca perdagangan Indonesia dengan negara-negara di kawasan ASEAN mengalami defisit sebesar USD 13.4 miliar (Kemendag, 2017).
Untuk ekspor non migas
Indonesia ke Negara-negara di kawasan ASEAN dalam periode 2009-2013 mengalami penurunan.
Berdasarkan Gambar 3.5, Indonesia pernah mencetak surplus neraca perdagangan
untuk non migas pada tahun 2009-2011. Surplus neraca perdagangan non migas pada
tahun 2011 sebesar USD 2.4 miliar. Gambar berikut menunjukkan ekspor komoditi
utama Indonesia ke ASEAN pada tahun 2013 (Kemendag, 2017).
Gambar Ekspor Komoditi Utama Indonesia ke
ASEAN tahun 2013
Selama tahun 2013, ekspor
terbesar Indonesia ke ASEAN pada tahun 2013 berasal dari elektronik sebesar USD
menyumbang sebesar 26% dari total ekspor Indonesia.Selanjutnya diikuti otomotif
dan makanan olahan yang masing-masing menyumbang 16%. Sawit berkontribusi
sebesar 12% disusul dengan produksi hasil hutan dan TPT yang berkontribusi
sebesar 7%. Sisanya berasal dari perhiasan, karet dan produk karet, kakao dan produk
perikanan.
Sedangkan impor terbesar Indonesia
dari ASEAN pada tahun 2013 adalah elektronik, dimana menyumbang sebesar 42%
dari total ekspor dan otomotif sebesar 28%.
Gambar Import Komoditi Utama Indonesia ke
ASEAN tahun 2013
Neraca perdagangan
Indonesia dengan Hong Kong dalam periode 2009-2013 selalu menunjukkan surplus.
Surplus perdagangan ini disumbangkan oleh ekspor non migas yaitu emas dalam
bentuk gumpalan, ingot atau batang yang pada tahun 2013 menyumbang 18 persen
dari total ekspor non migas. Sementara itu untuk neraca migas Indonesia-HongKong
mengalami defisit sebesar USD -116.4 juta.
Gambar Kinerja Neraca Perdagangan Migas–Non Migas
Indonesia-Hong Kong
Tahun 2009-2013
Sementara itu dari sisi
ekspor, tahun 2013 Komoditas ekspor utama Indonesia ke Hong Kong adalah emas
dalam bentuk gumpalan, ingot atau batangan dan batubara lainnya sebesar 18% dan
16% dari total ekspor Indonesia ke Hong Kong. Sedangkan impor Indonesia dari
Hong Kong pada tahun 2013 didominasi olahan rajutan, CPO, benang rajut, circuit
dan bahan bakar diesel (Kemendag,
2017).
Hingga
2016 kontribusi ekonomi digital maupun teknologi digital bagi perekonomian secara
keseluruhan belum tampak. Bila teknologi digital atau digital ekonomi memiliki
kontribusi terhadap perekonomian, maka seharusnya jumlah barang dan jasa maupun
produktifitas meningkat. Namun pada kenyataannya produktivitas justru menurun
seiring dengan perkembangan teknologi digital, meski ada keuntungan yang
dirasakan perusahaan maupun industri tertentu (Antaranews, 2016).
Hong
Kong
Hong Kong adalah negara
yang penting karena merupakan hub perdagangan internasional, pusat keuangan
internasional, pasar yang besar karena merupakan bagian dari RRT. Bertolak dari
hal tersebut Hong Kong sangat berkeinginan untuk melakukan kerjasama
perdagangan dengan negara-negara ASEAN dalam bentuk Free Trade Agreement (FTA).
Pembentukan ASEAN–Hong Kong FTA tidak akan berpengaruh pada perdagangan barang
(trade in goods/TIG) bagi Hong Kong mengingat tarif bea masuk di Hong Kong sudah
liberal. Kepentingan Hong Kong dalam wacana pembentukan FTA dengan ASEAN lebih
ditekankan pada investasi dan perdagangan jasa khususnya jasa keuangan dan logistik.
Berdasarkan hasil benchmark Kementrian
Perdagangan RI, Indonesia bagi Hong Kong sangat penting sebagai mitra dagang
dan investasi. Tujuan utama investasi Hong Kong ke negara-negara ASEAN adalah
Indonesia, Vietnam dan Thailand. Hong Kong yang merupakan
salah satu pusat perdagangan jasa khususnya logistik, desain dan jasa keuangan,
Hong Kong berharap dapat melakukan kerjasama lebih lanjut dengan Indonesia
dalam peningkatan perdagangan jasa dan investasi.
Terkait dengan semakin meningkatnya aliran
perdagangan Indonesia-Hongkong, permasalahan yang menjadi hambatan adalah
infrastruktur di Indonesia yang belum memadai yang berdampak pada inefisiensi
produksi dan masalah kepastian hukum. Selain masalah infrastruktur, investorHong
Kong masih mengalami “trauma” atas instabilitas politik di Indonesia pada era
1997-1998. Namun demikian, Indonesia masih merupakan target utama FDI Hong
Kong. Investasi Hong Kong ke Indonesia lebih terfokus pada produk berbasis natural
resources, produk perikanan produk makanan yang masuk dalam kategori intermediate
goods dan yang selanjutnya akan diolah kembali menjadi finished goods.
Berbeda dengan konsep ekonomi konvensional,
dalam ekonomi digital, teknologi informasi dan telekomunikasi memegang peranan
penting dalam aktivitas ekonomi dan sosial. Era ekonomi digital ditandai dengan
perkembangan format bisnis atau transaksi perdagangan yang memanfaatkan
internet sebagai media komunikasi dan interaksi antar perusahaan atau pun
individu yang biasa disebut dengan istilah electronic business (e-business)
atau electronic commerce (e-commerce). Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Boston Consulting Group di tahun 2001, bagi negara berkembang,
peningkatan penetrasi internet sebesar 10 persen akan meningkatkan Pendapatan
Domestik Bruto (PDB) sebesar 1-2 persen. Studi lain juga menyatakan bahwa pada
negara berkembang, setiap penambahan 10 mobile phone per 100 jumlah penduduk
akan mendorong peningkatan PDB sebesar 0,59 persen. Hingga April 2011,
penetrasi internet di Hong Kong telah mencapai 84 persen dengan rata-rata
subscribe melalui mobile phone atau device lainnya adalah 1,96 per orang.
Selain itu, keberhasilan Hongkong dalam
ekonomi digital juga terlihat dari keberhasilannya dalam meningkatkan kecepatan
internet dan menurunkan biaya telekomunikasi menjadi terjangkau seluruh lapisan
masyarakat. Selain itu, pada Mei 2011, Boston Consulting Group memaparkan
hasil studi posisi Hong Kong sebagai digital city terbaik dunia. Dalam studi
tersebut, dukungan kuat pemerintah dalam pembangunan infrastruktur teknologi
informasi dan komunikasi serta kebijakan keterbukaan informasi menjadi kunci
sukses pembangunan ekonomi digital di Hong Kong (Herman, 2015).
India
Reformasi dalam kebijakan industri dan perdagangan
adalah fokus utama dari banyak upaya reformasi India pada tahap awal. Kebijakan
industri sebelum reformasi ditandai dengan beberapa kontrol atas investasi
swasta yang membatasi daerah di mana investor swasta diizinkan untuk
beroperasi, dan sering juga menentukan skala operasi, lokasi investasi baru,
dan bahkan teknologi yang akan digunakan. Struktur industri yang berkembang di
bawah rezim ini sangat tidak efisien dan perlu didukung oleh kebijakan
perdagangan yang sangat protektif, sering memberikan perlindungan khusus dibuat
untuk masing-masing sektor industri. Biaya yang dikenakan oleh kebijakan ini
telah dipelajari secara ekstensif (misalnya, Bhagwati dan Desai, 1965; Bhagwati
dan Srinivasan, 1971; Ahluwalia, 1985) dan pada tahun 1991 sebuah konsensus
yang luas telah muncul tentang perlunya liberalisasi yang lebih besar dan
keterbukaan. Banyak yang telah dicapai pada akhir sepuluh tahun reformasi
gradualis. Kebijakan industri telah
menunjukan perubahan terbesar,
sebagian besar kontrol industri pemerintah pusat sedang dibongkar. Daftar
industri semata-mata milik sektor publik - yang
digunakan untuk menutupi 18 industri, termasuk besi dan baja, pabrik berat dan
mesin, telekomunikasi dan peralatan telekomunikasi, mineral, minyak,
pertambangan, jasa transportasi udara dan pembangkit listrik dan distribusi -
telah secara drastis dikurangi menjadi tiga: pesawat pertahanan dan kapal
perang, pembangkit energi atom, dan transportasi kereta api. Industri perizinan
oleh pemerintah pusat hampir dihapuskan kecuali beberapa industri yang
berbahaya dan peka terhadap lingkungan (Ritrita,2015).
India memandang Pengaturan
Perdagangan kawasan
(yang RTA) sebagai 'blok bangunan' terhadap tujuan keseluruhan dari
liberalisasi perdagangan. Oleh karena itu, berpartisipasi dalam sejumlah itu
RTA yang mencakup perjanjian Perdagangan Bebas; Perjanjian Perdagangan Istimewa
(PTA); perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif (CECA); Perjanjian ini
dimasukkan ke dalam baik secara timbal balik maupun dalam pengelompokan
kawasan.
Sektor industri India kebanyakan terdiri dari
rekayasa berat dan ringan, baja, otomotif, bioteknologi, obatan dan farmasi,
pengolahan makanan, tambang dan mineral, pupuk, menyediakan potensi besar untuk
mengembangkan infrastruktur pasar yang memadai dalam Perekonomian.
Otomotif, menjadi salah satu industri terbesar, memfasilitasi perbaikan berbagai fasilitas infrastruktur seperti Transportasi listrik, kereta api dan jalan. India adalah produsen terbesar kedua di dunia dari dua roda, kelima produsen terbesar kendaraan komersial serta produsen terbesar traktor. Ini adalah yang terbesar pasar mobil penumpang keempat di Asia serta rumah bagi produsen motor terbesar siklus.
Otomotif, menjadi salah satu industri terbesar, memfasilitasi perbaikan berbagai fasilitas infrastruktur seperti Transportasi listrik, kereta api dan jalan. India adalah produsen terbesar kedua di dunia dari dua roda, kelima produsen terbesar kendaraan komersial serta produsen terbesar traktor. Ini adalah yang terbesar pasar mobil penumpang keempat di Asia serta rumah bagi produsen motor terbesar siklus.
Jaringan telekomunikasi India
merupakan yang terbesar ketiga di dunia dan yang terbesar kedua di antara
negara berkembang di Asia. Hal ini juga antara pasar telekomunikasi dengan
pertumbuhan tercepat di dunia. India industri telekomunikasi memproduksi
berbagai lengkap peralatan telekomunikasi menggunakan keadaan seni teknologi
yang dirancang khusus agar sesuai dengan medan yang beragam dan kondisi iklim. Perangkat
lunak India dan jasa (layanan Teknologi Informasi) industri telah bergerak ke
atas rantai nilai, memberikan India ekuitas merek yang tangguh di pasar Global.
Bisnis proses Alih daya sektor telah muncul sebagai pendorong utama pertumbuhan
untuk perangkat lunak India dan industri jasa.
Sektor
Sosial ekonomi India memiliki sektor usaha mikro dan
kecil hidup yang memainkan peran penting dalam mempertahankan pertumbuhan
ekonomi, dengan memberikan kontribusi sekitar 39 persen menjadi hasil
manufaktur dan 34 persen untuk ekspor di 2004-05. Ini adalah perusahaan
terbesar kedua sumber daya manusia setelah pertanian, menyediakan lapangan
kerja bagi sekitar 29,5 juta orang di kawasan pedesaan dan perkotaan Negara (EENI,
2015).
3.
Economic System
Indonesia, Hongkong, India.
Indonesia
Sistem
perekonomian adalah sistem yang dipakai oleh sebuah negara untuk mengalokasikan
sumber daya yang dikuasainya baik untuk perorangan ataupun instansi di negara
itu. Nengsih (2016) Perbedaan utama antara satu sistem ekonomi dengan sistem
ekonomi yang lain yaitu bagaimana cara sistem itu mengelola faktor produksinya.
Ada berbagai macam sistem ekonomi di dunia ini yang saling berbeda satu sama
lain. Timbulnya berbagai macam sistem ekonomi yang berbeda tersebt dalam suatu
negara disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai
berikut:
- Ada tidaknya
campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.
- Sistem
pemerintahan yang dianut suatu negara.
- Kepemilikan
negara terhadap faktor-faktor produksi.
- Sumber daya
yang ada dalam suatu negara, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam
yang dimiliki.
Dari berbagai
sistem ekonomi yang ada di dunia ini mempunyai fungsi dalam perekonomian, di
antaranya adalah sebagai berikut.
-
Menyediakan perangsang untuk berproduksi.
- Menyediakan
cara/metode untuk mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
- Menyediakan
mekanisme tertentu agar pembagian hasil produksi di antara anggota masyarakat
dapat terlaksana sebagaimana mestinya.
Indonesia merupakan Negara yang termasuk
menganut sistem ekonomi campuran yaitu menggabungkan antara sistem ekonomi
kapitalis dengan liberal. Lebih tepatnya Indonesia menganut sistem demokrasi
ekonomi yang perwujudannya berasal dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang
berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh dan untuk rakyat
dibawah pimpinan dan pengawasan pemerintah. Dalam sistem perekonomian Indonesia yang harus
di hindarkan di antaranya sebagai berikut :
1. sistem free fight liberalism, yakni yang
menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
2. Sistem etatisme yang memberikan kesempatan bagi
pemerintah untuk mendominasi perekonomian sehingga akan mematikan potensi dan
daya kreasi masyarakat.
3. Sistem
monopoli yang memusatkan kekuasaan ekonomi pasa satu kelompok yang akan
merugikan masyarakat.
Hongkong
Sebagai salah satu
pusat keuangan dunia, Hong Kong memiliki sistem ekonomi kapitalis yang ditandai
dengan pajak rendah dan perdagangan bebas. Mata uang Dolar Hong Kong adalah
mata uang terbanyak diperdagangkan kedelapan di dunia (2010). Hong Kong tetap
bertahan sebagai ekonomi kapitalis, menempati peringkat terbebas di dunia
menurut Indeks Kebebasan Ekonomi tiap tahunnya sejak 1995. Hong Kong menjadi
pusat penting bagi perdagangan dan keuangan dunia, dan banyak menjadi kantor
pusat korporat-korporat besar di kawasan Asia Pasifik, dan dikenal sebagai
Empat Macan Asia karena pertumbuhannya yang tinggi dan pembangunan luar biasa
dalam kurun 1960an sampai 1990an. Antara 1961 dan 1997, produk domestik bruto
Hong Kong meningkat 180 kali lipat sedangankan GDP per kapita naik 87 kali lipat
(Wikipedia, 2017).
India
Sistem ekonomi India merupakan
sistem ekonomi campuran. India yang menerapkan system ekonomi liberal campuran cenderung
condong pada ekonomi Sosialis. Sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem yang fokus pada
pemerataan dan kesejahteraan bersama. Campur tangan pemerintah sangat
tinggi dalam sistem ini. Sistem ekonomi sosialis prinsip “kedilan”nya
adalah setiap orang menerima imbalan yang sama. Sistem ini jarang terjadi
krisis ekonomi tetapi mematikan inisiatif individu untuk maju, karena segala
keinginan diatur oleh pemerintah. Pemerintah bertindak aktif mulai dari
perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan. Di India alat-alat produksi
dan kebijaksanaan ekonomi semuanya di atur oleh Negara. Pola produksi (asset
dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis). Ekonomi
campuran sosialis memiliki kelemahan karena tidak ada kebebasan memilih
pekerjaan (maka kreativitas masyarakat terhambat, produktivitas menurun,
produksi dan perekonomian akan mandeg). Tidak ada inisiatif masyarakat untuk
kerja keras (maka tidak ada dorongan untuk bekerja lebih baik, prestasi dan
produksi menurun) (Achmad, 2013).
4. The Economics of Market Systems
Hukum permintaan : adalah hukum yang
menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga
dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang
diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat.
Hukum penawaran : Bahwa semakin tinggi
harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah
harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang
disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah
barang yang ditawarkan dengan tingkat harga (Dikasaktia, 2013).
Faktor
yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran (Dikasaktia, 2013), yaitu :
1. Tingkat
teknologi yang digunakan. Teknologi berkaitan erat dengan biaya produksi.
Perkembangan teknologi cenderung menurunkan biaya produksi. Semakin rendah
biaya produksi atas suatu produk, semakin banyak jumlah yang diproduksi/dijual.
2. Harga
input. Harga input seperti tenaga kerja, mesin dan material juga sangat
mempengaruhi biaya produksi. Semakin rendah harganya, semakin banyak kuantitas
yang bersedia diproduksi.
3. Harga
produk-produk yang berkaitan. Ini terutama berlaku untuk output substitusi yang
diproduksi oleh satu perusahaan. Misalnya perusahaan motor memproduksi model A
dan B. Jika model A lebih laku dan/atau harganya naik, maka kapasitas untuk
memproduksi model B akan dialihkan untuk menambah produksi model A.
4. Kebijakan
pemerintah. Kebijakan seperti pajak, teknologi yang boleh/tidak boleh
digunakan, lingkungan hidup, harga listrik, upah minimum, dan lain-lainnya akan
mempengaruhi biaya produksi, dan pada akhirnya empengaruhi kuantitas yang
bersedia diproduksi.
5. Pengaruh-pengaruh
khusus. Misalnya cuaca mempengaruhi produksi pertanian, dorongan yang tinggi
akan inovasi menghasilkan produk inovatif, dll.
Faktor
yang dapat mempengaruhi pergeseran kurva permintaan (Dikasaktia, 2013) yaitu :
1.
Rata-rata pendapatan konsumen. Apabila pendapatan naik, setiap orang akan
cenderung mengkonsumsi lebih/membeli lebih banyak barang meskipun harga barang
tidak berubah.
2.
Ukuran pasar. Kota yang populasinya lebih besar cenderung akan membeli lebih
banyak daripada kota yang populasinya kecil.
3.
Harga dan ketersediaan produk-produk yang berkaitan. Salah satunya yang penting
adalah produk substitusi. Misalnya saja, permintaan akan mobil berukuran sedang
akan rendah apabila harga mobil berukuran kecil murah.
4.
Selera. Berbagai perbedaan sejarah dan budaya akan mempengaruhi selera
konsumen. Produk tertentu mungkin laku di suatu wilayah, namun tidak di wilayah
lainnya. Misalnya saja, daging kerbau tidak akan laku di India karena tabu
untuk dikonsumsi (kerbau adalah binatang yang mulia di India). Perbedaan ini
juga dapat berupa kebutuhan psikologi tertentu, pakaian dan makanan khas
daerah, rokok, mobil mewah, dan lain sebagainya.
5.
Pengaruh-pengaruh khusus. Misalnya saja, permintaan produk dekorasi natal
menjelang perayaan Natal, baju renang menjelang musim panas, payung menjelang
musim hujan, dan transportasi publik ketika harga parkir/bensin sangat mahal .
Menurut Veithzal Rivai.
(2003, h 17) Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan sistem yang terdiri dari
banyak aktivitas interdependen (saling terkait satu sama lain). Aktivitas ini
tidak berlangsung menurut isolasi; yang jelas setiap aktivitas mempengaruhi SDM
lain. Misalnya kebutuhan buruk menyangkut kebutuhan staffing bisa
menyebabkan persoalan ketenagakerjaan, penempatan, kepatuhan sosial, hubungan
serikat buruh, manajemen kompensasi (Dikasaktia, 2013).
Krisis finansial global
yang terjadi sejak akhir tahun 2007 telah menyebabkan perlambatan ekonomi
global secara bertahap. Diperkirakan daya beli masyarakat menurun. Banyak pihak
yang mengatakan bahwa krisis hanya terjadi pada negara maju seperti Amerika Serikat
dan Uni Eropa. Namun perlu di ingat bahwa sebagian besar negra yang kekuatan
pasarnya sedang tumbuh menguasai 60% pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan
negara-negara maju. Karena itu, jika terjadi penurunan permintaan, pasti akan
berdampak terhadap permintaan barang-barang dari negara-negara sedang tumbuh.
Tentu hal ini akan berakibat pada menurunnya kinerja berbagai sektor usaha,
khususnya industry (Dikasaktia,
2013).
Pertumbuhan ekonomi telah menguat selama satu setengah
dasawarsa setelah Krisis Asia, namun melambat selama beberapa tahun terakhir,
di mana hal tersebut dicerminkan dengan melemahnya permintaan internasional,
jatuhnya harga komoditas serta pertumbuhan investasi yang rendah, yang sebagian
besar diakibatkan oleh meningkatnya ketidakpastian peraturan/birokrasi dan
hambatan infrastruktur. Sumber daya alam Indonesia yang berlimpah dapat
dimanfaatkan secara lebih baik dengan meningkatkan produktivitas dalam bidang
pertanian, meningkatkan efisiensi dalam pembangkit listrik berbahan bakar batu
bara dan beralih secara progresif ke energi terbarukan, khususnya energi panas
bumi (Hariono,Syamsu, 2017).
Data BPS terakhir tahun
1997 menunjukan bahwa bagian terbesar angkatan kerja Indonesia masih didominasi
(sekitar 60%) oleh mereka yang berpendidikan sekolah dasar kebawah. Jadi angkatan kerja yang berpendidikan
paling tinggi SLTA berjumlah 96,2 %. Ini berarti yang berpendidikan tinggi,
baik yang diploma maupun tingkat sarjana hanya berjumlah 3,8 %. Demikian pula
jika ditinjau dari sudut Human Development Index (UNDP, 1992)
terbukti indonesia termasuk kelompok tingkat SDM rendah bersama Vietmam dan
India masing-masing 0,59, 0,51 dan 0,38 dan Filipina sedikit diatas Indonesia
yaitu 0,62 yang dimasukan kategori sedang (menengah) bersama Malaysia dan
Thailand dengan indeks 0,8. Sedangkan dengan indeks yang sama yaitu Singapura
dan Brunei yaitu 0,8 juga tapi digolongkan tingkat SDM tinggi bersama dengan
Hongkong dan Korea Selatan dengan indeks 0,9. Begitu pula dilihat dari HDI
rangking dunia tahun 1997 (UNDP 1997) ternyata Indonesia menempati rangking ke
105 sedikit diatas Vietnam dengan angka rangking 110. Sedangkan negara-negara
ASEAN lainnya menempatinya rangking yang cukup tinggi yaitu Singapura (22),
Brunei (25), Thailand (67), Malaysia (56), dan Filipina (77). Sedang hasil
survei World Economic Forum tahun 1998 dan 1999 terlihat tingkat daya
asing Indonesia secara global menampilkan angka sebagai berikut: Indonesia pada
25 dan 42; Singapura pada 1 dan 1; Filipina pada 26 dan 28; serta Malaysia pada
posisi ke 26 dan 19. Dari beberapa data dan angka tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa amat sulit bagi Indonesia untuk dikatakan siap memasuki abad
XXI apabila untuk secara terbuka memasuki pasar bebas tahun 2010 dan 2020 pada
tingkat AFTA, APEC maupun WTO (Hariono,Syamsu,
2017).
REFERENCE
Ebert,
Ronald J and Griffin, Ricky W, 2013, Business Essentials 9th Edition,
Anonim,
available from http://www.hkeconomy.gov.hk/en/reports/ [Access: 2nd
Nov, 2017].
Saifulrahman,
2010, Business-Environment, available from http://saifulrahman.lecture.ub.ac.id/files/2010/03/Business-Environment.pdf,
[Access: 2nd Nov, 2017].
Sejarah
perkembangan-dan-pertumbuhan, available from http://obrolanekonomi.blogspot.co.id/2013/05/sejarah-perkembangan-dan-pertumbuhan.html
[Access: 2nd Nov, 2017].
Antaranews,
2016, Hong-kong-ekonomi-paling-kompetitif-kedua-di-dunia, available from http://www.antaranews.com/berita/498611/hong-kong-ekonomi-paling-kompetitif-kedua-di-dunia
[Access: 2nd Nov, 2017].
Realitas-ekonomi-dan-politik-hongkong,
available from http://hongkong.panduanwisata.id/rencana-perjalanan-anda/realitas-ekonomi-dan-politik-hongkong/
[Access: 2nd Nov, 2017].
Febriana,
2015, available from http://febriana23.blogspot.co.id/2015/04/masa-sihh-hongkong-negara-ekonomi.html
[Access: 2nd Nov, 2017].
Wikipedia,
2017, Ekonomi_Hong_Kong , available from https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Hong_Kong
[Access: 2nd Nov, 2017].
Anonim,
available from http://www.business.hsbc.co.id/id-id/countryguide/hong-kong [Access:
2nd Nov, 2017].
Sejarah-dan-perkembangan-hongkong,
available from https://zakariaselbilad.wordpress.com/2008/11/19/sejarah-dan-perkembangan-hongkong/
[Access: 2nd Nov, 2017].
Gina,
2017,Sistem-Ekonomi-Empiris-India-Kelompok, available from https://www.scribd.com/document/362574024/Sistem-Ekonomi-Empiris-India-Kelompok[Access:
2nd Nov, 2017].
Bappenas,2016,
available from https://www.bappenas.go.id/files/5413/5228/3043/ekonomi-india-tinggal-landas__20081123060433__1002__0.pdf
[Access: 2nd Nov, 2017].
Kominfo,
2016, available from https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/6441/Indonesia+Akan+Jadi+Pemain+Ekonomi+Digital+Terbesar+di+Asia+Tenggara/0/berita_satker
[Access: 2nd Nov, 2017].
Bagaimana-kondisi-ekonomi-ri-di-2017,
available from https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3453499/bagaimana-kondisi-ekonomi-ri-di-2017-ini-prediksi-bank-dunia
[Access: 2nd Nov, 2017].
YuliaNengsih,
3-sistem-ekonomi-indonesia, available from https://www.slideshare.net/YuliaNengsihpari/3-sistem-ekonomi-indonesia
[Access: 2nd Nov, 2017].
Perbedaan-sistem-ekonomi-campuran-india,
available from http://eron-suneo.blogspot.co.id/2013/08/perbedaan-sistem-ekonomi-campuran-india.html
[Access: 2nd Nov, 2017].
Wikipedia,
2016, available from https://id.wikipedia.org/wiki/Hong_Kong [Access: 2nd
Nov, 2017].
Antaranews,
2016, Konsumsi per Kapita Indonesia Lebih
Baik dari China dan India, available from http://www.antaranews.com/berita/580126/pakar-kontribusi-digitalisasi-untuk-perekonomian-belum-tampak
[Access: 2nd Nov, 2017].
Herman, 2015, Peringkat-10-negara-terbaik-di-era
digital economy, available from http://hermanjoell.blogspot.co.id/2015/05/peringkat-10-negara-terbaik-di-era.html
[Access: 2nd Nov, 2017].
Tradingeconomics,
available from https://id.tradingeconomics.com/hong-kong/gdp-per-capita [Access:
2nd Nov, 2017].
Analisis-pertumbuhan-ekonomi-asia,
available from http://www.umm.ac.id/en/opini/analisis-pertumbuhan-ekonomi-asia.html
[Access: 2nd Nov, 2017].
Lee. JW, Hong Kiseok, 2012. Economic Growth in Asia :
Determinants and Prospects. Japan and the World Economy 24 (2012) 101-103 [Access:
2nd Nov, 2017].
Analisis_cost_and_benefit_pembentukan_kerjasama_ASEAN_-_Hongkong_FTA,
available from http://bppp.kemendag.go.id/media_content/2017/08/Analisis_cost_and_benefit_pembentukan_kerjasama_ASEAN_-_Hongkong_FTA.pdf
[Access: 2nd Nov, 2017].
Ritrita,2015,
http://ritrita.blogspot.co.id/2015/06/perkembangan-perekonomian-negri-tajmahal.html
[Access: 2nd Nov, 2017].
EENI,
2015, Indian-Economy-Foreign, available
from http://id.reingex.com/Indian-Economy-Foreign-Trade.shtml [Access: 2nd
Nov, 2017].
Dikasaktia, 2013, Ruang-lingkup-ekonomi
penentuan-harga-permintaan-dan-penawaran, available from https://dikasaktia.wordpress.com/2013/04/07/ruang-lingkup-ekonomi-dan-penentuan-harga-permintaan-dan-penawaran/
[Access:
2nd Nov, 2017].
Hariono,Syamsu,2017, Manajemen
sumber daya
manusia dan perkembangan global , available from https://martinyunianto.wordpress.com/manajemen-sumber-daya-manusia-dan-perkembangan-global/
[Access:
2nd Nov, 2017].
Katrin,
Yosdalifa, 2014, Sistem Pendidikan di India dan Perkembangannya, available from
http://wartasejarah.blogspot.co.id/2014/03/sistem-pendidikan-di-india-dan.html
[Access:
2nd Nov, 2017].
Anonim, 2014, negara-negara-dengan-umr-tertinggi-dan
terendah, available
from http://belajar-sampai-mati.blogspot.co.id/2014/08/negara-negara-dengan-umr-tertinggi-dan.html
[Access:
2nd Nov, 2017].
www.censtatd.gov.hk, html [Access:
2nd Nov, 2017].
Anonim, 2017, Perbandingan Pendidikan di Indonesia & Malaysia, available from http://www.berkuliah.com/2014/10/perbandingan-pendidikan-di-indonesia.html
[Access:
2nd Nov, 2017].
Batigol, Sulita, 2014, Sepuluh Negara Dengan Sistem
Pendidikan Terbaik Di Dunia, https://sulitabatigol.wordpress.com/2014/10/10/sepuluh-negara-dengan-sistem-pendidikan-terbaik-di-dunia/
[Access:
2nd Nov, 2017].
Djedjen,2014,Pendidikan di beberapa
Negara, http://djedjen.blogspot.co.id/2013/05/pendidikan-di-beberapa-negara.html
[Access:
2nd Nov, 2017].
Komentar
Posting Komentar